Tepung Terigu Curah: Naik tipis 0,49 persen atau Rp50 menjadi Rp10.290 per kg.
Tepung Terigu Non Curah: Meningkat 0,90 persen atau Rp120 menjadi Rp13.400 per kg.
Jagung: Harga di tingkat peternak naik sebesar 2,60 persen atau Rp150 menjadi Rp5.910 per kg.
Garam Halus Beryodium: Turun tipis 0,69 persen atau Rp80 menjadi Rp11.480 per kg.
6. Ikan
Ikan Kembung: Mengalami kenaikan hingga 6,16 persen atau Rp2.280 menjadi Rp39.320 per kg.
Ikan Tongkol: Naik sebesar 5,39 persen atau Rp1.680 menjadi Rp32.840 per kg.
Ikan Bandeng: Kenaikan tipis sebesar 0,46 persen atau Rp150 menjadi Rp32.880 per kg.
Harga pangan yang bervariasi ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pasokan, permintaan, dan kebijakan pemerintah.
Kenaikan harga beberapa komoditas pangan seperti bawang merah dan bawang putih bonggol dapat dipengaruhi oleh faktor musiman dan fluktuasi pasokan dari daerah penghasil.
Sementara itu, penurunan harga pada beberapa bahan pangan seperti daging sapi dan ayam ras dapat memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen, meskipun harga telur ayam ras mengalami kenaikan.
Perubahan ini perlu dicermati karena dapat memengaruhi pola konsumsi masyarakat.
Kenaikan harga bahan pokok, khususnya untuk bawang merah dan bawang putih, dapat berdampak langsung pada biaya hidup masyarakat.
Kenaikan ini juga bisa mempengaruhi inflasi dan daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga dengan anggaran terbatas.
Di sisi lain, penurunan harga pada beberapa komoditas seperti daging sapi dan ayam ras mungkin dapat memberikan sedikit dorongan positif bagi konsumsi, meskipun harga telur tetap tinggi.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus memantau harga pangan dan melakukan intervensi yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga di pasar.