Kabupaten Banyuasin telah menunjukkan produktivitas yang signifikan dengan hasil panen yang stabil meskipun menghadapi tantangan cuaca.
Selain Banyuasin, beberapa kabupaten lain di Sumatera Selatan juga sedang mempersiapkan panen raya yang diprediksi akan mencapai luas total 81 ribu hektar pada Maret 2024.
Musim panen raya ini diproyeksikan akan membawa hasil yang memuaskan bagi petani di daerah tersebut.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Tuti, menyatakan bahwa meskipun ada pergeseran musim tanam akibat pengaruh El Nino pada tahun 2023, puncak panen tetap akan berlangsung pada Maret hingga April 2024.
"Musim tanam yang biasanya puncaknya terjadi pada Oktober dan November, terpaksa mundur hingga Desember karena hujan yang terlambat turun di beberapa daerah. Namun, hal ini tidak akan mempengaruhi jadwal panen yang telah ditetapkan," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan optimis tidak akan terjadi perubahan besar pada jadwal panen meskipun musim tanam bergeser.
Dengan target peningkatan luas panen sebesar 12,39% pada tahun 2024, komoditas padi di Provinsi Sumatera Selatan diproyeksikan mampu terkerek naik.
"Kami optimis produksi padi akan aman. Peningkatan produktivitas ini menunjukkan bahwa Sumsel mampu memenuhi kebutuhan pasar," kata Tuti.
Produktivitas padi di Sumatera Selatan menunjukkan hasil yang cukup baik.
Pada tahun 2023, hasil panen padi rata-rata mencapai 5,5 ton per hektar, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,4 ton per hektar.
"Peningkatan produktivitas ini menjadi indikator bahwa produksi padi di Sumsel semakin meningkat," jelas Tuti. Pihaknya berharap dapat meningkatkan luas panen padi tahun ini sekitar 62,204 hektar (12,39%).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan mengoptimalkan lahan yang belum mencapai produksi maksimal.
"Lahan sawah yang produksinya masih di bawah 5 ton per hektar akan kami bantu dan dampingi baik dengan memanfaatkan dana APBD maupun APBN," tutup Tuti.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bambang Pramono, menjelaskan bahwa luas panen padi pada tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Luas panen pada tahun 2023 tercatat seluas 502,16 hektar, sementara pada tahun 2022 mencapai 513,37 hektar. Penyebab turunnya luas panen adalah fenomena El Nino pada tahun 2023 yang mengakibatkan kekeringan panjang sehingga para petani kesulitan melakukan penanaman," ungkap Bambang.
Meskipun luas panen menurun, produktivitas padi di Sumatera Selatan menunjukkan kinerja positif.