6 Lapangan Migas Baru Siap Dongkrak Lifting Minyak : Kejar Target Produksi 100 Ribu BOPD !

Minggu 04 Aug 2024 - 21:50 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Sejumlah upayanya antara lain percepatan proyek 125 POD/OPL/OPLL baru, percepatan POD 58 undeveloped discoveries, percepatan 55 lapangan CEOR, dan WF melalui strategic alliance, full scale EOR Minas, serta mendorong investasi hulu migas China ke Indonesia.

Sementara, untuk strategi jangka panjang adalah dengan melakukan eksplorasi dan pengembangan migas nonkonvensional, yang meliputi pengeboran eksplorasi target giant prospect dengan rata-rata 54 sumur per tahun.

Serta melakukan kerja sama migas nonkonvensional dengan pemain besar dunia seperti EOG, Resources, dan CNPC.

Lebih lanjut, Menteri Arifin mengakui target produksi migas pada 2030 tersebut merupakan tantangan besar yang harus diselesaikan, mengingat pemerintah tengah berpacu dengan waktu untuk pencapaian tersebut.

"Ini adalah target yang sangat ambisius, tetapi kami yakin dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kita bisa mencapainya," katanya.

Di sisi lain, sejak beberapa tahun terakhir, produksi minyak dan gas bumi di Indonesia terus mengalami penurunan akibat berkurangnya cadangan dan tantangan teknis dalam hal eksplorasi.

Kondisi itu berdampak signifikan terhadap ketahanan energi nasional dan neraca keuangan nasional.

"Dari tahun 2020 memang produksi minyak bumi terus turun karena kita sekarang mengelola lapangan-lapangan tua dan belum ketemu prospek lapangan minyak baru, tapi kita selalu mengupayakan prospeknya," ujarnya. 

Arifin menyampaikan pergerakan produksi minyak bumi berada di 708 MBOPD pada 2020, lalu pada 2021 turun menjadi sebesar 659 MBOPD, pada 2022 sebesar 612 MBOPD, 2023 sebesar 606 MBOPD, dan per 2 Juni 2024, di angka 578 MBOPD.

"Penurunan ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dan upaya-upaya baru untuk meningkatkan produksi minyak bumi nasional," tambahnya.

Sementara, menurut dia, untuk gas bumi, prospek ke depan bisa lebih baik, karena produksinya relatif stabil dan ada tren kenaikan.

"Gas memang sempat turun, tapi sekarang ada tren kenaikan, kalau target gas 12 BSCFD ini, insya Allah bisa ketemu, dengan adanya temuan-temuan sumber gas baru, prospek di Andaman, South Andaman, dan juga di Selat Makassar," sebut Menteri ESDM.

Temuan sumber gas baru di wilayah Andaman dan Selat Makassar memberikan harapan baru bagi industri migas di Indonesia.

Penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi gas bumi nasional dan memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian target produksi gas bumi pada 2030.

"Penemuan-penemuan ini sangat menjanjikan dan kami akan terus mendorong eksplorasi lebih lanjut di wilayah-wilayah tersebut," kata Arifin.

Arifin juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemain besar dunia dalam pengembangan migas nonkonvensional.

Kategori :