MUARA ENIM - Musim penghujan ternyata berdampak kenaikan harga cabai di pasar Inpres Muara Enim yang cukup signifikan.
Kenaikan harga bumbu dapur satu ini dikeluhkan baik oleh pedagang dan pembeli.
Pantauan di lapangan, banyak pedagang mengeluhkan kenaikan harga Cabai, khususnya Cabai Setan dan Cabai Merah, kenaikan harga tersebut sudah berlangsung sejak tiga pekan terakhir.
BACA JUGA:Kejari OKU Lakukan Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan
Sekda Muara Enim Yulius, membenarkan adanya kenaikan harga pada komoditi Cabai, sebenarnya Pemkab sudah menggalakan program tanam cabai, hanya saja sebelum berbuah harga Cabai sudah naik.
Untuk mengantisipasi ketersedian dan stok cabai sendiri, kata dia, sebenarnya Pemkab Muara Enim sudah memiliki kerjasama, seperti halnya beras dengan Banyuasin, sementara untuk bawang dan cabai kerjasamanya dengan daerah Nganjuk.
"Salah satu penyebab kenaikan harga cabai adalah suplai endiman antara distributor dan pedagang. Kalau permintaan banyak dan jumlah atau hasil panen sedikit," jelas Yulius, Kamis (30/11).
BACA JUGA:Kapolsek Minta Pengemin Berpartisipasi Cegah Karhutla
Setelah cuaca membaik nanti, dirinya memperkirakan harga akan kembali normal. Kalau pun harganya murah dan terlalu turun kasian juga dengan para petani.
Salah satu pedagang, Erna (38), mengatakan kenaikan harga cabai ini sudah berjalan sejak sebulan lalu, namun 3 hari terakhir keberadaan cabai agak langka.
"Harga cabai setan semula Rp60 ribu naik menjadi Rp90 ribu, cabai cerah Rp60 ribu ikut naik juga jadi Rp90 ribu," ujarnya
Kemudian cabai rawit Rp40 ribu menjadi Rp60 ribu. Sementara cabai hijau harganya belum banyak berubah masih berkisar di antara Rp35 ribu per kg.
Kebaikan harga Cabai ini, dari petani memang harga sudah sangat tinggi, kemudian memang sangat diminati dan banyak dicari terutama Cabai Setan dan Cabai Merah.
"Cabai kebanyakan didistribusikan dari daerah Curup. Namun ada yang dari Martapura dan lokal, sehari bisa habis 40 sampai 50 Kg Cabai," tutupnya. ***