LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Piala Adipura adalah salah satu penghargaan tertinggi dalam pengelolaan lingkungan hidup yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan ini menjadi cerminan komitmen suatu daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan, dan menjadi indikator keberhasilan pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, serta pencemaran udara dan air.
Namun, dalam penilaian tahun 2023, hanya empat kota di Provinsi Sumatera Selatan yang berhasil meraih Piala Adipura: Lahat, Muaraenim, Sekayu, dan Martapura.
BACA JUGA:Sekayu Kota Terbersih di Sumatera Selatan 2024 : Sukses Meraih Piala Adipura 14 Kali !
Dua kota besar di provinsi ini, yaitu Palembang dan Lubuklinggau, tidak termasuk dalam daftar penerima penghargaan.
Dirangkum dari berbagai sumber, artikel ini akan mengulas mengapa Lubuklinggau, meskipun pernah mendapatkan Piala Adipura secara berturut-turut dari tahun 2010 hingga 2015, tidak lagi menjadi kota terbersih di Indonesia.
Selain itu, kemana hilangnya Tugu Adipura yang dulunya menjadi simbol kebersihan kota ini.
Lubuklinggau, yang mencakup empat kecamatan dengan luas wilayah 401,50 kilometer persegi, pernah memperoleh Piala Adipura dari tahun 2010 hingga 2015.
Penghargaan tersebut mencerminkan keberhasilan kota ini dalam menjaga kebersihan dan kualitas lingkungan hidup.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Lubuklinggau tidak lagi mendapatkan predikat tersebut.
BACA JUGA: 4 Kota Paling Bersih di Sumatera Selatan Tahun 2024 : Juaranya Bukan Lubuklinggau !