2. Kurangnya Ruang Terbuka Hijau
Meskipun Lubuklinggau memiliki beberapa ruang terbuka hijau, kurangnya jumlah dan kualitas RTH yang memadai dapat mempengaruhi penilaian.
Kualitas ruang terbuka hijau berperan penting dalam memberikan manfaat ekosistem dan meningkatkan kenyamanan warga.
3. Pencemaran Udara dan Air
Jika Lubuklinggau menghadapi masalah pencemaran udara dan air yang signifikan, hal ini dapat menjadi faktor penentu dalam penilaian.
Pencemaran udara dari kendaraan bermotor dan pencemaran air dari limbah industri dapat mempengaruhi skor penilaian.
4. Partisipasi Masyarakat yang Tidak Maksimal
Tingkat partisipasi masyarakat dalam program-program kebersihan dan pelestarian lingkungan mungkin tidak optimal.
Kurangnya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan gotong royong dan kampanye kebersihan dapat mempengaruhi penilaian.
5. Kebijakan dan Regulasi Lingkungan yang Lemah
Kebijakan dan regulasi lingkungan yang kurang tegas atau tidak konsisten dapat menjadi faktor penyebab.
Jika kebijakan tersebut tidak mendukung pengelolaan lingkungan yang efektif, maka ini dapat mempengaruhi hasil penilaian.
Tugu Adipura yang dulunya menjadi simbol kebersihan kota Lubuklinggau kini telah digantikan oleh taman air mancur.
Pergantian ini menimbulkan pertanyaan tentang perubahan fokus pemerintah kota dalam mengelola dan mempromosikan kebersihan lingkungan.
Meskipun taman air mancur bisa menjadi daya tarik baru, hilangnya Tugu Adipura menunjukkan kurangnya pengakuan terhadap prestasi masa lalu dan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan.
Pemerintah Kota Lubuklinggau perlu mengevaluasi kembali strategi pengelolaan lingkungan mereka untuk memperbaiki situasi ini.