Rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) PermataBank meningkat ke level 78,2 persen pada Juni 2024 dibandingkan 73,3 persen pada Juni 2023.
Selain itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dan rasio kredit berisiko (loan at risk/LAR) juga semakin membaik, masing-masing berada di level 2,4 persen dan 7,8 persen pada Juni 2024.
Untuk rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage, masing-masing berada pada level yang prudent yaitu 337,9 persen dan 103,2 persen.
BACA JUGA:BRI Tampilkan Inovasi Terbaru untuk Mengendalikan Risiko NPL UMKM : Apa yang Terbaru ?
PermataBank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset, guna menjaga kesehatan portofolio kredit.
PermataBank juga berhasil menjaga rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income/CIR) pada level yang lebih efisien, yaitu sebesar 49,6 persen pada Juni 2024 dibandingkan Desember 2023 yang berada pada 51,5 persen.
Hal ini menunjukkan hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan terdigitalisasi.
Dari sisi pendanaan, penghimpunan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) PermataBank tumbuh 3,4 persen YoY menjadi Rp191,8 triliun pada semester pertama tahun ini.
Rasio dana murah (current account savings account/CASA) juga terjaga stabil di level 56,3 persen.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dan modal inti utama (common equity tier 1/CET-1) PermataBank masing-masing tercatat sebesar 35,4 persen dan 26,6 persen pada semester pertama 2024.
Perseroan mencatat bahwa struktur permodalan PermataBank merupakan salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia.
Hal ini menjadi modal untuk prospek pertumbuhan usaha yang lebih luas di masa depan, baik secara organik maupun anorganik.
Pada kuartal II tahun 2024, PermataBank juga telah membagikan dividen sebesar Rp904,5 miliar atau Rp25 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 kepada para pemegang saham yang berhak.
Ini mencerminkan komitmen bank dalam memberikan imbal hasil yang baik kepada para pemegang sahamnya.
Meski berhasil mencatatkan kinerja positif, PermataBank tetap menghadapi berbagai tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu.