Kabupaten Muratara memiliki luas wilayah 600.865,51 hektar dengan wilayah terluas dimiliki oleh Kecamatan Ulu Rawas yang mencapai 24,18 persen dari total luas wilayah kabupaten ini.
Lahan di Kabupaten Muratara sebagian besar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian bukan sawah yang mencapai 48,45 persen dari total luas lahan.
Sebanyak 21,75 persen merupakan lahan perkebunan yang dimiliki dan dikelola oleh rakyat maupun perusahaan.
Sementara itu, lahan yang dimanfaatkan untuk sawah hanya sebesar 0,97 persen dari total luas kabupaten ini.
Kabupaten Muratara dialiri oleh dua sungai utama yang umumnya dapat dilayari, yakni Sungai Rupit dan Sungai Rawas.
Selain itu, terdapat sungai-sungai lainnya yang merupakan anak sungai utama tersebut. Kabupaten ini juga memiliki beberapa danau, di antaranya Danau Raya di Kecamatan Rupit yang berfungsi sebagai penampung air dan potensi wisata.
Kabupaten Muratara telah lama dikenal sebagai daerah penghasil tanaman perkebunan, khususnya karet dan kelapa sawit.
Komoditas karet yang diupayakan oleh rakyat menghasilkan panen sebanyak 127.040 ton. Sementara itu, komoditas kelapa sawit yang diupayakan oleh rakyat menghasilkan panen sebanyak 107.471 ton.
Kondisi tanah dan iklim yang cocok merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan perkebunan tersebut.
Selain karet dan kelapa sawit, di Kabupaten Muratara juga diusahakan komoditas perkebunan lain seperti kelapa, kopi, kayu manis, pinang, dan kemiri.
Keberadaan hutan di Kabupaten Musi Rawas yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat membuat kabupaten ini menjadi salah satu wilayah penyangga (buffer) di Provinsi Sumatera Selatan.
Selain keuntungan ekologis yang dimilikinya, kawasan hutan juga memberikan dampak ekonomis bagi Kabupaten Musi Rawas.
Dari total luas hutan 604.020,92 hektar, seluas 365.750,85 hektar (60,55 persen) merupakan hutan/kawasan budidaya yang dimanfaatkan sebagai hutan produksi untuk pengusahaan tanaman kehutanan seperti kayu-kayuan.
Komoditas kehutanan berupa kayu yang mempunyai produksi terbesar adalah kayu akasia dengan produksi 45,50 ton.
Selain potensi pertanian dan perkebunan, Kabupaten Muratara juga memiliki potensi wisata yang menarik.
Danau Raya di Kecamatan Rupit, misalnya, selain sebagai penampung air juga merupakan potensi wisata yang menarik.