11 Adab Hutang Piutang dalam Islam : Panduan Berharga untuk Kehidupan Sehari-hari

Selasa 23 Jul 2024 - 11:38 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Oleh karena itu, bunga dalam hutang piutang dilarang dalam Islam.

BACA JUGA:7 Doa Mujarab Pembuka Pintu Rezeki , Cara Ampuh Menghindari Kemiskinan !

BACA JUGA:Wajib Tau ! Ini 10 Tips Sopan dan Beretika Saat Travelling ke Luar Negeri

5. Menjaga Akhlak dalam Penagihan

Dalam proses penagihan utang, penting untuk menjaga akhlak dan tidak menekan atau menyakiti pihak yang berutang.

Rasulullah SAW mengajarkan, "Barangsiapa yang meringankan beban seseorang yang berutang, maka Allah akan meringankan beban baginya di dunia dan akhirat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Penagihan harus dilakukan dengan cara yang sopan dan penuh pengertian.

6. Memberikan Tempoh Jika Diperlukan

Jika pihak yang berutang mengalami kesulitan dalam membayar utangnya, pemberi utang dianjurkan untuk memberikan tempoh atau tenggang waktu tambahan.

Ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang mengatakan, "Jika salah seorang di antara kamu memberikan pinjaman kepada seseorang dan ia mampu untuk memberinya waktu, maka ia harus memberikannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Tidak Memaksa Jika Tidak Mampu

Apabila seseorang tidak mampu membayar utang, tidak sepatutnya untuk memaksanya.

Islam menganjurkan agar kita bersikap bijaksana dan penuh pengertian terhadap situasi orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu mengutangkan sesuatu kepada seseorang dan ia tidak dapat membayarnya, maka berdoalah kepada Allah untuknya dan berikanlah keringanan." (HR. Abu Dawood).

8. Menghindari Utang untuk Kebutuhan Sekunder

Utang sebaiknya digunakan hanya untuk kebutuhan yang penting dan mendesak, bukan untuk memenuhi kebutuhan sekunder atau gaya hidup.

Kategori :