Waspadai Tanda Kegawatan Pneumonia pada Anak

Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia dr. Kanya Ayu Sp.A jelaskan tanda kegawatan pneumonia pada anak-Foto : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Dokter spesialis anak lulusan Universitas Indonesia dr. Kanya Ayu Sp.A mengatakan orang tua perlu memberikan perhatian lebih pada batuk pilek pada anak yang lebih serius.

"Banyak yang salah kaprah, pneumonia adalah gejala klinis yang terdiri dari demam, batuk, sesak, dan didukung oleh kekurangan oksigen. Jadi harus ada empat ini dulu. Bukan semua batu pilek demam biasa disebut sebagai pneumonia, as long as dia tidak sesak, tidak ada kekurangan oksigen," kata Kanya dalam acara Media Session World Pneumonia Day 2025 di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Ia mengatakan streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan penyebab pneumonia, selain haemophilus influenza tipe b (Hib) dan virus lainnya.

BACA JUGA:Obati dan Cegah Ambeien dengan Jintan Putih

BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Mental dan Emosional dengan Daun Tespong

Dapat menyerang semua umur terutama anak-anak dibawah 5 tahun karena sistem imunnya belum matang, dan lansia karena imunnya sudah jauh menurun.

Kanya menjelaskan tanda kegawatan pneumonia diantaranya ada tarikan napas cepat yang tidak normal, dan adanya retraksi yang melibatkan otot-otot di bawah leher, sela-sela iga dan ulu hati.

Selain itu anak dengan pneumonia terlihat bernapas dengan cuping hidung yang kembang kempis yang menandakan sesak.

BACA JUGA:Kurangi Selulit dan Stretch Marks dengan Sabun Kopi

BACA JUGA:RS Pantai Indah Kapuk Hadirkan CT Scan Photon-Counting NAEOTOM Alpha.Pro

"Kadang-kadang saking sesaknya kepalanya head bobbing (kepala terantuk-antuk) itu juga ada, kalau bisa jangan tunggu muncul semuanya, salah satu saja mendingan segera di bawa dan diperiksakan," kata Kanya.

Kanya mengatakan orang tua perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko pneumonia dari penyebab selain bakteri pneumokokus seperti dari jamur saat musim hujan dan penularan dari percik renik (droplet) saat berbicara atau bersin.

Selain percik renik, menyentuh benda yang sama juga meningkatkan risiko penularan pneumonia terutama di sekolah-sekolah seperti menyentuh gagang pintu atau tombol saklar lampu.

BACA JUGA:Cara Menangani Mata Kering di Rumah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan