"Memang perbaikan jalan nasional ini sangat dibutuhkan, setidaknya dilakukan secara rutin terutama di bagian-bagian yang sangat serius kerusakannya. Artinya jangan terkesan tambal sulam. Jangan sampai setelah beberapa bulan, jalan kembali rusak. Seharusnya keberlangsungan perbaikan jalan memang kontinyu," ujarnya, Senin (22/7).
BACA JUGA:Elen Setiadi Bersama Melza Elen Duta Bapak dan Bunda Asuh Stunting Sumsel
Senada dengan itu, Maya, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di pinggiran kota, menambahkan bahwa dirinya berharap perbaikan jalan ini benar-benar menyentuh aspek kualitas.
"Jangan hanya memperbaiki permukaannya saja, tapi juga memperhatikan drainase dan pengamanan tepi jalan agar lebih aman bagi pengguna jalan, terutama anak-anak," tandasnya.
Lendri, warga Alang-Alang Lebar Kota Palembang, menekankan bahwa perbaikan jalan yang berkualitas harus menjadi prioritas sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama.
"Saya berharap pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap bahan dan teknik konstruksi yang digunakan. Jangan hanya fokus pada penampilan luar jalan, tapi juga kekuatan dan ketahanannya," ungkapnya.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Hardy Siahaan, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penataan dan perbaikan jalan nasional di Palembang sepanjang kurang lebih 60 km.
"Cuaca memang mempengaruhi, tetapi kami upayakan lubang-lubang yang ada segera ditutup," kata Hardy.
Meskipun tidak ada proyek besar tahun ini, BBPJN Sumsel tetap melaksanakan kegiatan rutin seperti penutupan lubang, pembersihan saluran, dan penataan bahu jalan.
"Pekerjaan rutin ini sangat penting untuk menjaga kondisi jalan tetap layak pakai," tambahnya.
Salah satu penyebab utama kerusakan jalan adalah genangan air, seperti yang terjadi di Jalan Kolonel H. Barlian akibat rembesan air dari sistem LRT yang mungkin mengalami kebocoran.
Untuk menangani masalah ini, anggaran perbaikan jalan di Palembang tahun ini mencapai sekitar Rp6 miliar, yang digunakan untuk pekerjaan rutin.
Sedangkan untuk impres jalan daerah, anggaran yang disediakan mencapai Rp30 miliar.
Meskipun kondisi kemantapan jalan nasional di Kota Palembang sudah di atas 98 persen, perawatan rutin tetap diperlukan untuk menjaga kualitas jalan.
Beberapa lokasi dengan kerusakan yang cukup parah seperti di Jalan RE Martadinata dan area dekat Sekolah Kusuma Bangsa juga menjadi prioritas perbaikan.