PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Suara nyaring burung garugiwa saling bersahutan memecah keheningan di kawasan yang masih asri di Taman Nasional Kelimutu.
Sepanjang perjalanan menuju puncak Gunung Kelimutu, pengunjung akan ditemani oleh suara burung yang dikenal sebagai burung arwah ini.
Garugiwa adalah burung endemik yang hanya bisa ditemukan di Flores dan dikenal mampu menirukan hingga 12 suara berbeda.
BACA JUGA:Keindahan Alam Kabupaten Lahat : Curup Panjang, Surga Tersembunyi di Tengah Tebing Tinggi !
BACA JUGA:Pesona Pulau Sebesi Lampung Selatan, Minimal Sekali Seumur Hidup Datang Kesini !
Tak heran burung ini menjadi ikon Balai Taman Nasional Kelimutu.
Untuk mencapai Danau Kelimutu, yang merupakan kawah dari Gunung Kelimutu, pengunjung harus berjalan kaki dari tempat parkir melalui jalan setapak sepanjang 2 kilometer dan menapaki sekitar 300 anak tangga menuju puncak gunung.
Keindahan dan misteri Danau Kelimutu memang tidak bisa dipisahkan dari kepercayaan masyarakat Suku Lio, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, yang meyakini bahwa danau ini adalah tempat bersemayamnya para arwah.
BACA JUGA:Rasakan Sensasi Kampung Eropa Lembah Harau di Sumatera Barat, Tak Perlu Jauh-jauh ke Luar Negeri !
Menurut legenda lokal, arwah orang yang meninggal akan bersemayam di tiga danau yang berada di puncak gunung.
Danau-danau ini bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo.
Arwah orang yang semasa hidupnya mengamalkan kebaikan dan kebajikan akan menempati Tiwu Ata Mbupu, yang berwarna gelap.
BACA JUGA:Snorkeling dan Sunset Romantis di Pulau Maspari : Pengalaman Wisata Tak Terlupakan !
BACA JUGA:Menikmati Pesona Pulau Bangka: Surga Wisata dengan Keindahan Alam dan Sejarah yang Memikat