Nilai Tukar Rupiah Jumat 19 Juli 2024 : Melemah Signifikan 59 Poin Menjadi Rp16.214 per Dollar AS !

Jumat 19 Jul 2024 - 10:03 WIB
Reporter : Echi
Editor : Zen Kito

Rupiah mengalami tekanan tambahan selama sesi perdagangan Kamis, dengan investor yang cenderung beralih ke aset-aset pasar negara berkembang lainnya.

Filipina memberikan sinyal yang lebih jelas mengenai kemungkinan penurunan suku bunga kebijakannya, sehingga membuat aset obligasi mereka lebih menarik.

Volume perdagangan obligasi pemerintah Indonesia pada Kamis tercatat sebesar Rp18 triliun, lebih rendah dibandingkan dengan volume perdagangan hari sebelumnya yang mencapai Rp23,1 triliun.

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Rabu 10 Juli 2024 : Melemah 37 Poin Menjadi Rp16.288 per Dolar AS !

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 9 Juli 2024 : Melemah 46 Poin Menjadi Rp16.258 per Dolar AS !

Menurut Josua, pelemahan rupiah ini diperkirakan masih akan berlanjut dalam rentang Rp16.125 hingga Rp16.225 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Faktor ketidakpastian politik di AS yang mempengaruhi nilai tukar global menunjukkan betapa terhubungnya ekonomi dunia saat ini.

Keputusan kebijakan dari bank sentral di Eropa dan Jepang, serta respons dari negara-negara berkembang, turut berperan dalam dinamika pasar mata uang.

Investor global cenderung mencari aset yang dianggap lebih aman di tengah ketidakpastian, yang seringkali berarti peningkatan permintaan terhadap dolar AS.

Sementara itu, negara-negara seperti Filipina yang memberikan sinyal kebijakan yang lebih jelas dapat menarik investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi.

Dalam konteks ini, Indonesia perlu terus memantau perkembangan global dan menyesuaikan kebijakan ekonomi domestiknya untuk menjaga stabilitas rupiah dan menarik investasi.

Langkah-langkah seperti peningkatan transparansi kebijakan dan penguatan fundamental ekonomi dapat membantu mengurangi volatilitas mata uang di masa depan.

Josua menyarankan agar pemerintah Indonesia tetap waspada dan mempertimbangkan kebijakan yang dapat menjaga daya saing ekonomi serta menarik investor untuk tetap berinvestasi di pasar Indonesia.

Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini merupakan cerminan dari ketidakpastian global yang dipicu oleh pemilu AS dan kebijakan moneter di negara-negara maju.

Dengan tetap memperhatikan kondisi ini, diharapkan Indonesia dapat mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan menarik minat investor di tengah dinamika global yang terus berubah.***

Kategori :