Dinkes OKU Gelar Lomba Balita Sehat Cegah Kasus Stunting

Selasa 16 Jul 2024 - 20:40 WIB
Reporter : Eco Marleno
Editor : Maryati

BATURAJA, KORANPALPOS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar lomba balita sehat sebagai bagian dalam upaya untuk mencegah kasus stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak.

Kepala Dinkes OKU, Deddy Wijaya, Selasa 16 Juli 2024 mengatakan bahwa kegiatan balita sehat ini menjadi upaya dan ikhtiar untuk mencegah stunting sehingga proses tumbuh kembang anak menjadi optimal menuju terciptanya keluarga bahagia dan berkualitas.

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut yaitu untuk untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui pembinaan dan pengembangan kesehatan dan kesejahteraan balita sejak dini sehingga tercipta proses tumbuh kembang anak secara optimal.

Kegiatan lomba balita tersebut diikuti sebanyak 36 peserta dengan kategori usia 6-24 bulan dan kategori usia 25-60 bulan.

BACA JUGA:Kejari OKU Musnahkan Narkoba dan Senjata Api

BACA JUGA:Gertam Cabai dan Bawang Merah Serentak : Tekan Inflasi dan Kemandirian Pangan !

Dalam kegiatan tersebut melibatkan dokter spesialis anak dari RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang OKU, ahli gizi hingga Ikatan Bidan Indonesia (IBI) wilayah setempat sebagai dewan juri.

Tim penilai melakukan penilaian terhadap peserta seperti kesehatan, kecerdasan, tinggi dan berat badan, serta gerak aktif anak.

"Kriteria penilaian balita sehat tingkat Kabupaten OKU ini meliputi status gizi, pemberian ASI, pemeriksaan fisik seperti pengukuran tinggi dan berat badan," jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para orang tua dengan tujuan mempersiapkan anak yang sehat dan produktif agar terhindar dari stunting.

BACA JUGA:Masyarakat Keluhkan Antrian di SPBU : Ini Langkah Samapta Polres Muba !

BACA JUGA:Pj Walikota Prabumulih Serahkan KUA-PPAS 2025 Senilai Rp1,172 Triliun

"Kami juga berharap melalui lomba balita ini juga dapat meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu guna pemeriksaan rutin dan imunisasi agar OKU benar-benar bebas dari stunting," harapnya.

Sementara, berdasarkan hasil riset Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) progres stunting di OKU menurun 4,2 persen di mana tahun 2022 sebesar 19,89 persen turun menjadi 15,69 persen pada 2023. (len)

Kategori :