Proyek Raksasa Kereta Api Logistik Lahat-Kertapati Beroperasi 2024 : Solusi Pengangkutan Batubara di Sumsel !

Senin 15 Jul 2024 - 12:04 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Wahyu juga menjelaskan bahwa proyek kereta api logistik ini telah dinilai dari sisi ekonomisnya, terutama terkait dengan keberlanjutan pertambangan batubara di Sumsel.

Meskipun pemerintah berupaya mengurangi penggunaan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), batubara akan tetap dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti hilirisasi batubara di Muara Enim.

"Kandungan batubara di Sumsel cukup banyak dan masa penambangannya bisa lebih dari 20 tahun," jelasnya.

BACA JUGA:Pertama di Indonesia : Sumatera Selatan Cetak Rekor MURI Minum Kopi di Pinggir Sungai Serentak Terbanyak !

BACA JUGA:10 Kota Metropolitan di Indonesia : Menguak Pesona, Potensi, Budaya, Sejarah dan Ekonomi !

Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatra Selatan menunjukkan produksi batubara hingga kuartal I/2024 mencapai 19,8 juta ton, atau 15 persen dari target tahunan sebesar 131,2 juta ton.

Dinas ESDM Sumsel menyatakan bahwa target produksi tahun ini lebih tinggi dibandingkan hasil produksi tahun 2023 yang mencapai 105,8 juta ton, produksi tertinggi dalam sejarah batubara di Sumsel.

Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan kembali bahwa pembangunan infrastruktur transportasi belakangan ini dan masa mendatang tidak lagi Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris.

“Kebijakan pembangunan infrastruktur transportasi yang kita lakukan dengan tujuan mempersatukan Indonesia,” pungkasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur di luar Jawa, seperti di Makassar dan Papua, membuktikan komitmen pemerintah untuk memperhatikan seluruh wilayah Indonesia.

Menhub Budi menambahkan, pembangunan infrastruktur transportasi belakangan ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak.

Hal ini, dikarenakan Menhub menilai pentingnya pembiayaan kreatif untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi di tanah air.

“Kami menyadari terbatasnya anggaran yang dimiliki Pemerintah,” dalihnya.

Selanjutnya Menhub menerangkan bahwa pada prinsipnya banyak potensi yang dapat dikerjasamakan di sektor transportasi.

Oleh karena itu, Kemenhub membuka diri dan mengundang pihak swasta untuk berkolaborasi dalam pengelolaan infrastruktur transportasi, baik di sektor udara, laut, dan perkeretaapian.

Sejalan dengan itu, kami pun berusaha untuk mempermudah regulasinya,” jelasnya.

Kategori :