PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir terhadap gangguan magnet akibat fenomena badai magnet yang sedang melanda bumi dalam sepekan terakhir.
Fenomena ini, yang secara umum bisa menimbulkan gangguan pada jaringan televisi, komunikasi, sistem navigasi, dan operasi satelit seperti GPS, dipastikan tidak akan berdampak signifikan di wilayah Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG, Setyoajie Prayoedhie, menyampaikan dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat, 12 Juli 2024.
Dia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir karena wilayah Indonesia berada di garis ekuator atau khatulistiwa yang dilindungi oleh sabuk magnetosfer yang kuat.
Sabuk ini berfungsi sebagai perisai alami yang melindungi bumi dari dampak langsung badai magnet.
Menurut Setyoajie, status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil.
BACA JUGA:Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Mulai 17 Agustus 2024 : Begini Respon Masyarakat !
BACA JUGA:Hilangkan Kekumuhan Kota : Sudah Selayaknya Rusun Direvitalisasi !
Hal ini terbukti dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam periode 5 - 11 Juli 2024.
Pada periode tersebut, aktivitas magnet tertinggi terjadi pada tanggal 8 Juli 2024 dengan status badai magnet kecil yang terekam di Observatorium Tondano.
Apa itu Badai Magnet? Badai magnet, atau lebih dikenal sebagai badai geomagnetik, adalah gangguan sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut angin matahari atau awan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet bumi.
BACA JUGA:Palembang Bidik Zero Stunting : Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot Palembang !
BACA JUGA:5 Penyebab Utama Terjadinya Kecelakaan Lalulintas : Nomor 4 Sering Diabaikan !