1. Data Inflasi AS
Data inflasi AS menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan oleh pasar global. Inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi dapat memicu The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, yang dapat berdampak negatif pada pasar saham global termasuk IHSG.
2. Kebijakan The Fed
Pernyataan dan kebijakan yang diambil oleh The Fed, terutama mengenai suku bunga, memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan pasar saham.
Sinyal pelonggaran kebijakan oleh Jerome Powell memberikan harapan bagi pelaku pasar, meskipun ketidakpastian masih tinggi.
3. Sentimen Global
Sentimen global, seperti ketegangan perdagangan, kondisi ekonomi China, dan perkembangan di Eropa, juga memainkan peran penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG.
Ketidakpastian global sering kali membuat investor lebih berhati-hati.
4. Data Ekonomi Domestik
Data ekonomi domestik Indonesia, seperti pertumbuhan PDB, inflasi, dan kebijakan fiskal, juga mempengaruhi sentimen pasar. Kinerja ekonomi yang baik akan memberikan dukungan positif bagi IHSG.
Proyeksi IHSG ke depan akan sangat dipengaruhi oleh hasil data inflasi AS dan kebijakan moneter The Fed.
Jika data inflasi AS menunjukkan peningkatan yang moderat, dan The Fed mengambil sikap pelonggaran kebijakan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan.
Namun, pelaku pasar tetap harus berhati-hati terhadap potensi volatilitas tinggi yang disebabkan oleh ketidakpastian global.
Diversifikasi portofolio dan analisis fundamental yang baik tetap menjadi kunci dalam menghadapi dinamika pasar saham.
IHSG diprediksi menguat terbatas di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap data inflasi AS.
Sentimen global, kebijakan The Fed, dan data ekonomi domestik menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG.