Patung-patung kayu Asmat sangat dihargai dan menjadi simbol dari kekuatan spiritual yang dimiliki suku ini.
Meskipun beberapa kelompok Asmat telah berbaur dengan masyarakat modern, banyak yang masih menjalani kehidupan tradisional, berburu, dan meramu sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari mereka.
4. Suku Baduy
Suku Baduy, yang juga dikenal sebagai Kanekes, berdiam di pedalaman wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Mereka cenderung tertutup bagi pendatang dan menolak inovasi teknologi, menjaga tradisi yang menyatu dengan alam.
Warga suku Baduy sangat kuat dan sanggup berjalan kaki puluhan kilometer sehari tanpa alas kaki.
Orang Baduy hidup tanpa teknologi modern dan menjaga tradisi leluhur dengan ketat.
Mereka mengandalkan pertanian dan kerajinan tangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Suku Baduy memiliki filosofi hidup yang sangat sederhana dan menghargai hubungan harmonis dengan alam.
Mereka percaya bahwa menjaga keseimbangan alam adalah kunci untuk kehidupan yang damai dan sejahtera.
5. Suku Korowai
Suku Korowai yang tinggal di wilayah paling timur Indonesia, tepatnya di Papua, dikenal sebagai salah satu suku yang masih primitif.
Mereka hidup di rumah-rumah pohon yang tinggi dan menjalani kehidupan yang sangat sederhana.
Suku ini dulu dikenal sebagai kanibal, meskipun praktik ini telah berkurang sejak mereka mulai berinteraksi dengan dunia luar pada tahun 1970-an.
Suku Korowai mengenakan pakaian dari dedaunan dan tinggal di rumah panggung yang tinggi untuk melindungi diri dari serangan hewan buas.
Mereka mengandalkan berburu dan meramu untuk bertahan hidup.