Hingga kini, penyebab kelangkaan LPG 3 Kg di Prabumulih masih menjadi tanda tanya besar.
BACA JUGA:Gaji 13 Tak Kunjung Cair, ASN PPPK di Empat Lawang Gigit Jari
BACA JUGA:Kejari OKI Siap Kawal Pengelolahan Dana Desa 314 Kades yang Diperpanjang Masa Jabatan
Baik warga maupun pengecer belum mendapatkan kejelasan dari pihak berwenang mengenai masalah ini.
Kondisi ini tentu sangat meresahkan, mengingat LPG 3 Kg merupakan kebutuhan pokok yang sangat vital bagi sebagian besar masyarakat.
Di tengah kelangkaan ini, warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini.
Langkah-langkah seperti pengawasan distribusi, penambahan kuota LPG 3 Kg, hingga penindakan tegas terhadap penimbun gas bisa menjadi solusi untuk mengakhiri kelangkaan ini.
BACA JUGA:Harga Kopi Tinggi, Marbot Masjid di Kabupaten Rejang Lebong Hasilkan Cuan Jutaan Rupiah perhari
BACA JUGA:314 Kades di OKI Dikukuhkan, Masa Jabatan Diperpanjang 2 Tahun
Warga juga berharap pemerintah memberikan informasi yang jelas dan transparan mengenai penyebab kelangkaan dan upaya yang sedang dilakukan untuk menanggulanginya.
“Harusnya pemerintah peduli, kan tidak semua warga menggunakan gas alam,” ungkap Yudi.
Dikatakan Yudi, LPG 3 Kg merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bagi sebagian besar masyarakat.
Gas ini digunakan untuk memasak sehari-hari, baik di kalangan rumah tangga maupun usaha kecil.
Kelangkaan LPG 3 Kg tidak hanya berdampak pada rumah tangga, tetapi juga pada kelangsungan usaha kecil yang bergantung pada gas ini.
“Dengan harga yang melambung tinggi, biaya operasional usaha menjadi lebih besar dan bisa mengancam keberlangsungan usaha tersebut,” kata pria yang sehari-hari berjualan gorengan ini.
“Kami hanya ingin gas tersedia dengan harga yang terjangkau, seperti biasanya. Kalau begini terus, kami sangat kesulitan,” ujar imbuhnya. ***