Diduga Masalah Keluarga : Roni, Duda 5 Anak di Banyuasin Pilih Jalan Hidup Begini !

Reporter: Zaironi |

Editor: Isro Antoni |

Sabtu , 15 Jun 2024 - 21:28

BANYUASIN, KORANPALPOS.COM - Warga yang beraktivitas di sekitar Sungai Borang wilayah Kabupaten Banyuasin berbatasan dengan Kecamatan Sako Palembang mendadak gempar.

Warga dikejutkan dengan penemuan sesosok pria yang tergantung di pohon besar pada Jumat pagi, 14 Juni 2024.

Identitas korban diketahui sebagai Abdul Roni, 48 tahun, yang perahu keteknya tertambat di pinggir sungai tersebut.

Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh Irwansyah, seorang saksi berusia 48 tahun, yang sedang berperahu ketek menuju rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB.

“Saya memang selalu naik ketek lewat sana. Karena mengenal korban, saya langsung menginformasikan ke keluarganya dan polisi,” ujar Irwansyah.

Mariyam, kakak kandung korban, mengatakan bahwa terakhir kali bertemu dengan adiknya pada Jumat, 14 Juni 2024, sekitar pukul 09.00 WIB.

Pada saat itu, Abdul Roni sempat datang dan dibelikan es oleh Mariyam.

“Lalu naik lagi ke ketek. Dia bilang, ayuk mungkin terakhir inilah lihat aku. Ganteng dak aku nih,” ucap Mariyam sambil menirukan ucapan korban.

Menurut Mariyam, korban tidak menunjukkan tanda-tanda ada permasalahan serius.

diduga masalah keluarga : roni, duda 5 anak di banyuasin pilih jalan hidup begini !                            banyuasin, koranpalpos.com - warga yang beraktivitas di sekitar sungai borang wilayah kabupaten banyuasin berbatasan dengan kecamatan sako palembang mendadak gempar.
warga dikejutkan dengan penemuan sesosok  pria yang tergantung di pohon besar pada jumat pagi, 14 juni 2024. 
identitas korban diketahui sebagai abdul roni, 48 tahun, yang perahu keteknya tertambat di pinggir sungai tersebut.
baca juga:tim densus 88 antiteror gerebek rumah kontrakan di cikampek
baca juga:aniaya guru, seorang pria di prabumulih dijerat pasal kdrt
peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh irwansyah, seorang saksi berusia 48 tahun, yang sedang berperahu ketek menuju rumahnya sekitar pukul 07.00 wib. 
“saya memang selalu naik ketek lewat sana. karena mengenal korban, saya langsung menginformasikan ke keluarganya dan polisi,” ujar irwansyah.
mariyam, kakak kandung korban, mengatakan bahwa terakhir kali bertemu dengan adiknya pada jumat, 14 juni 2024, sekitar pukul 09.00 wib. 
baca juga:ppatk blokir 5.000 rekening terkait kasus judi daring
baca juga:gudang bbm di kota baturaja terbakar : berikut kronologis dan dugaan asal api !
pada saat itu, abdul roni sempat datang dan dibelikan es oleh mariyam. 
“lalu naik lagi ke ketek. dia bilang, ayuk mungkin terakhir inilah lihat aku. ganteng dak aku nih,” ucap mariyam sambil menirukan ucapan korban.
menurut mariyam, korban tidak menunjukkan tanda-tanda ada permasalahan serius. 
baca juga:kejati sumsel tetapkan satu tersangka lagi : kasus korupsi internet di muba !
baca juga:polisi gagalkan produksi 314 ribu butir pil ekstasi : di sini lokasi pabriknya !
namun, dia diketahui sudah bercerai dengan istrinya sekitar dua tahun yang lalu dan memiliki lima orang anak. 
mariyam, yang setiap hari bertemu dengan korban, menjelaskan bahwa abdul roni bekerja mencari ikan dan daun nipah, yang kemudian dijual oleh mariyam.
korban tercatat sebagai warga dusun ii parit beton, kelurahan pulau borang, kecamatan banyuasin i, banyuasin. 
baca juga:lapor polisi ngaku dibegal: pria asal pali malah ditangkap tim elang muara, ternyata ini penyebabnya ! 
baca juga:pelaku yang menghabisi satu keluarga di lumpatan sekayu dituntut hukuman mati !
kapolsek sako, kompol m aidil fitri sh mm, menjelaskan ktp koran warga banyuasin.
setelah menerima laporan mengenai kejadian tersebut, tim dari polsek sako bersama koramil sako, pmi, dan personel polres banyuasin segera menuju lokasi kejadian dengan menempuh perjalanan perahu ketek sekitar 20 menit. 
“setelah evakuasi dan olah tkp, tidak ditemukan tanda bekas kekerasan. ini murni gantung diri,” ujar kompol m aidil fitri.
dari keterangan pihak keluarga, korban merupakan duda cerai yang memiliki lima orang anak. 
diduga, pemicu korban gantung diri ada hubungannya dengan permasalahan keluarga. “kabarnya, anak-anaknya tidak menganggap korban sebagai orang tua lagi. namun, kami masih akan menyelidiki lebih lanjut,” tambah kapolsek sako.
abdul roni, pria yang ditemukan tergantung di sungai borang, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi pada pekerjaannya sebagai pencari ikan dan daun nipah. 
ia tinggal di wilayah sako, meskipun resmi tercatat sebagai warga banyuasin. 
kehidupan sehari-harinya dihabiskan dengan mencari nafkah di sungai, sementara mariyam, kakaknya, menjual hasil tangkapan dan daun nipah yang dikumpulkan abdul roni.
sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu, abdul roni hidup sendiri. 
meski telah berpisah, ia masih memikirkan anak-anaknya. 
namun, hubungan dengan anak-anaknya yang berjumlah lima orang tampaknya mengalami kesulitan. 
dugaan awal menyebutkan bahwa ketidakakuran dengan anak-anaknya mungkin menjadi salah satu faktor yang mendorong abdul roni untuk mengambil keputusan tragis tersebut.
penemuan mayat abdul roni yang tergantung di pohon mengundang perhatian luas masyarakat setempat. 
banyak warga yang merasa kehilangan karena mengenal abdul roni sebagai sosok pekerja keras dan pribadi yang ramah. 
“kami sangat terkejut dan berduka dengan kejadian ini. abdul roni adalah orang yang baik dan pekerja keras,” ungkap salah satu tetangganya.
kapolsek sako, kompol m aidil fitri, menyatakan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan tidak ada unsur kekerasan atau keterlibatan pihak lain.
“kami berkomitmen untuk menyelidiki lebih lanjut untuk memastikan semua informasi dan dugaan yang beredar. kami juga menghimbau masyarakat untuk memberikan informasi tambahan jika mengetahui sesuatu terkait kejadian ini,” jelasnya.
kasus abdul roni ini juga menjadi pengingat bagi pentingnya dukungan emosional dan sosial, terutama bagi mereka yang mengalami masalah pribadi atau keluarga. 
banyak ahli kesehatan mental yang menekankan pentingnya memberikan perhatian dan dukungan kepada individu yang sedang menghadapi tekanan emosional berat.
kisah tragis abdul roni menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang mengalami kesulitan hidup. 
masyarakat dan pihak berwenang harus bekerja sama untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. 
dukungan emosional dan sosial yang kuat dapat menjadi salah satu solusi dalam mencegah tragedi seperti ini di masa mendatang.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 28 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan