Remaja 17 Tahun Tewas di Irigasi : Begini Kronologi Lengkap Kejadian !

Reporter: Ardi |

Editor: Dahlia |

Senin , 30 Dec 2024 - 19:40

Jenazah korban disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan, Senin (30/12).-Foto : Ardie-

KORANPALPOS.COM - Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

Seorang remaja bernama Azas Samoko (17), warga Dusun Way Handak, Desa Negeri Agung, Kecamatan BP Peliung, ditemukan tewas tenggelam di aliran irigasi setelah terpeleset saat membersihkan diri di tanggul irigasi.

Kejadian naas ini berlangsung pada Minggu siang, 29 Desember 2024, sekitar pukul 12.00 WIB, di jembatan 2 irigasi Dusun Way Handak.

Setelah dilakukan pencarian intensif selama tiga jam, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada pukul 15.00 WIB.

Kapolsek BP Peliung, Iptu Wilson Hutahaean, SH, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi dan hasil investigasi awal.

Korban, bersama dua rekannya, Samsul dan Rokhim, yang juga warga Desa Negeri Agung, sedang melakukan aktivitas pencabutan bibit padi di area persawahan dekat lokasi irigasi.

Ketiganya memutuskan beristirahat untuk makan siang sekitar pukul 12.00 WIB.

"Sebelum makan siang, korban dan kedua saksi pergi ke tanggul irigasi untuk mencuci kaki, tangan, hingga badan," ungkap Iptu Wilson pada Senin, 30 Desember 2024.

Saat mencuci diri, Azas tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke aliran irigasi.

Menurut saksi Samsul, ia sempat mencoba menyelamatkan korban, namun gagal karena derasnya arus irigasi yang sangat kuat.

remaja 17 tahun tewas di irigasi  : begini kronologi lengkap kejadian !                            koranpalpos.com - peristiwa tragis terjadi di kabupaten ogan komering ulu (oku) timur, sumatera selatan.
seorang remaja bernama azas samoko (17), warga dusun way handak, desa negeri agung, kecamatan bp peliung, ditemukan tewas tenggelam di aliran irigasi setelah terpeleset saat membersihkan diri di tanggul irigasi.
kejadian naas ini berlangsung pada minggu siang, 29 desember 2024, sekitar pukul 12.00 wib, di jembatan 2 irigasi dusun way handak.
setelah dilakukan pencarian intensif selama tiga jam, korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada pukul 15.00 wib.
 baca juga:motif cemburu buta : suami siram air keras ke istri dan keluarganya !
baca juga:kpk gali tuntas dugaan korupsi dana csr bank indonesia : ini fakta terbaru !
kapolsek bp peliung, iptu wilson hutahaean, sh, menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi dan hasil investigasi awal.
korban, bersama dua rekannya, samsul dan rokhim, yang juga warga desa negeri agung, sedang melakukan aktivitas pencabutan bibit padi di area persawahan dekat lokasi irigasi.
ketiganya memutuskan beristirahat untuk makan siang sekitar pukul 12.00 wib.
"sebelum makan siang, korban dan kedua saksi pergi ke tanggul irigasi untuk mencuci kaki, tangan, hingga badan," ungkap iptu wilson pada senin, 30 desember 2024.
baca juga:tragedi lubuklinggau : kakek lansia akhiri hidup di kontrakan, ini fakta di baliknya !
baca juga:petugas dishub ogan ilir tewas tragis di gerbang tol kramasan : mobil yang nabrak kabur !
saat mencuci diri, azas tiba-tiba terpeleset dan jatuh ke aliran irigasi.
menurut saksi samsul, ia sempat mencoba menyelamatkan korban, namun gagal karena derasnya arus irigasi yang sangat kuat.
"kedua saksi langsung berteriak meminta pertolongan dari warga sekitar dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian," tambah kapolsek.
setelah menerima laporan, tim dari polsek bp peliung segera datang ke lokasi untuk membantu pencarian.
baca juga:hati-hati, jalan-jalan dengan wanita bersuami : begini loh resikonya ! 
baca juga:ditangkap di kertapati: herli dewanto, tahanan lapas kayuagung yang kabur sembunyi di langit-langit kontrakan!
warga setempat juga bergotong-royong dalam upaya pencarian korban.
arus air yang deras dan kondisi irigasi yang dalam menjadi tantangan utama dalam proses pencarian.
dengan menggunakan alat seadanya, warga dan petugas menyusuri aliran irigasi sejauh beberapa kilometer dari lokasi kejadian.
"korban ditemukan sekitar tiga jam setelah kejadian, yakni pukul 15.00 wib. sayangnya, saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata kapolsek.
jenazah azas kemudian dibawa ke rumah duka di dusun way handak dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (tpu) desa negeri agung pada hari yang sama.
kejadian ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan warga desa negeri agung.
azas dikenal sebagai remaja yang rajin dan sering membantu keluarganya di sawah.
"dia anak yang baik dan bertanggung jawab. kepergiannya sangat mendadak dan menyisakan luka mendalam bagi kami," ujar darman, salah satu kerabat korban.
warga desa juga mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap risiko yang sering terjadi di irigasi.
mereka berharap ada tindakan lebih lanjut dari pemerintah daerah untuk meningkatkan keselamatan di sekitar tanggul dan irigasi.
menanggapi kejadian ini, kapolsek bp peliung menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di dekat aliran irigasi, terutama ketika arus air sedang deras.
"irigasi di wilayah ini memiliki arus yang cukup kuat, sehingga sangat berbahaya jika tidak berhati-hati. kami mengingatkan masyarakat agar selalu waspada dan menghindari aktivitas di dekat aliran irigasi tanpa pengawasan yang memadai," tegas iptu wilson.
ia juga mengimbau orang tua untuk memberikan pengawasan lebih kepada anak-anak mereka, terutama saat berada di lingkungan yang berpotensi membahayakan.
kejadian ini menyoroti pentingnya langkah preventif untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
pemerintah kabupaten oku timur melalui dinas pekerjaan umum diharapkan dapat memasang tanda peringatan bahaya di sekitar irigasi, terutama di area yang sering digunakan oleh warga.
"selain memasang papan peringatan, kami juga berencana melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya arus deras irigasi, terutama saat musim penghujan," ujar kepala dinas pekerjaan umum oku timur, aditya nugroho.
kejadian seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di kabupaten oku timur.
dalam dua tahun terakhir, tercatat ada beberapa kasus tenggelam di aliran irigasi, terutama melibatkan anak-anak dan remaja.
"keselamatan di lingkungan irigasi menjadi perhatian serius. kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama saat musim hujan di mana debit air irigasi cenderung meningkat," kata aditya.
peristiwa tragis ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap keselamatan di lingkungan sekitar.
tidak hanya masyarakat, tetapi juga pemerintah memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari risiko kecelakaan.
semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan tidak terulang di masa mendatang.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 31 Desember 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan