Ikan Apa Saja yang Masih Bertahan di Sungai Musi ? Nomor 2 Mulai Langka dan Harganya Sama dengan Daging Sapi !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Rabu , 19 Jun 2024 - 12:00

Ikan Tapah termasuk salah satu ikan yang masih bertahan di Sungai Musi dan kini mulai sudah didapatkana.-Foto : Dokumen Palpos-

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Sungai Musi yang mengalir sepanjang 750 kilometer dari Bukit Kelam, Curup, Bengkulu hingga Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan, telah menghidupi jutaan manusia dan makhluk hidup lainnya sejak dulu hingga kini.

Sungai ini bukan hanya sumber air bersih, tetapi juga menjadi urat nadi ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.

Keberadaan Sungai Musi dan kawasan Pesisir Timur Sumatera Selatan, yang mencakup hutan bakau seluas 195 ribu hektar, terutama di Sembilang, Banyuasin, sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan masyarakat setempat.

Sungai Musi dan Pesisir Timur tidak hanya menyediakan air bersih tetapi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan ikan.

Setiap hari, ribuan ton ikan diangkut dari Pesisir Timur dan Sungai Musi beserta delapan anak sungai besarnya: Air Kelingi, Air Beliti, Air Lakitan, Air Rawas, Air Rupit, Air Lematang, Air Leko, Air Ogan, dan Air Komering.

Sungai Musi adalah rumah bagi sekitar 620 jenis ikan air tawar, yang menjadi sumber protein utama bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Namun, perubahan lahan basah di Sumatera Selatan menjadi perkebunan, permukiman, dan lokasi infrastruktur telah mengakibatkan penurunan populasi ikan air tawar di Sungai Musi.

Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), yang merupakan lumbung ikan air tawar di Sumatera Selatan, kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan populasi ikan.

Wilayah Muba yang seluas 1,4 juta hektar ini dialiri oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Musi dan Sungai Lalan.

ikan apa saja yang masih bertahan di sungai musi ? nomor 2 mulai langka dan harganya sama dengan daging sapi !                            palembang, koranpalpos.com - sungai musi yang mengalir sepanjang 750 kilometer dari bukit kelam, curup, bengkulu hingga sungsang, banyuasin, sumatera selatan, telah menghidupi jutaan manusia dan makhluk hidup lainnya sejak dulu hingga kini.
sungai ini bukan hanya sumber air bersih, tetapi juga menjadi urat nadi ekonomi bagi masyarakat sekitarnya.
keberadaan sungai musi dan kawasan pesisir timur sumatera selatan, yang mencakup hutan bakau seluas 195 ribu hektar, terutama di sembilang, banyuasin, sangat penting bagi keberlangsungan ekosistem dan kehidupan masyarakat setempat.
baca juga:daftar 10 kabupaten dan kota kaya raya di indonesia : juaranya bukan palembang apalagi medan !
baca juga:daftar 10 provinsi paling kecil wilayahnya di indonesia : nomor 1 seluas musi rawas sumatera selatan !
sungai musi dan pesisir timur tidak hanya menyediakan air bersih tetapi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi ribuan orang yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan ikan.
setiap hari, ribuan ton ikan diangkut dari pesisir timur dan sungai musi beserta delapan anak sungai besarnya: air kelingi, air beliti, air lakitan, air rawas, air rupit, air lematang, air leko, air ogan, dan air komering.
sungai musi adalah rumah bagi sekitar 620 jenis ikan air tawar, yang menjadi sumber protein utama bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
baca juga:daftar 10 provinsi penghasil orang pintar di indonesia 2024 : juaranya bukan sumatera selatan !
baca juga:10 pahlawan asal sumatera yang terkenal paling berani melawan penjajah : nomor 9 asal sumatera selatan !
namun, perubahan lahan basah di sumatera selatan menjadi perkebunan, permukiman, dan lokasi infrastruktur telah mengakibatkan penurunan populasi ikan air tawar di sungai musi.
kabupaten musi banyuasin (muba), yang merupakan lumbung ikan air tawar di sumatera selatan, kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan populasi ikan.
wilayah muba yang seluas 1,4 juta hektar ini dialiri oleh dua sungai besar, yaitu sungai musi dan sungai lalan.
baca juga:legenda dan asal usul danau rayo di muratara : permata tersembunyi di kawasan hutan lindung sumatera selatan !
baca juga:asal usul dan sejarah kota lubuklinggau sumatera selatan : legenda linggau dan dayang torek !
sungai musi di wilayah ini merupakan muara bagi sejumlah sungai besar yang disebut anak sungai musi, seperti sungai rawas, sungai lakitan, sungai lematang, dan sungai batanghari leko.
ikan di sungai musi tidak seperti dulu populasinya.
sekarang mulai sulit didapatkan.
baca juga:asal mula, sejarah, dan fakta unik prabumulih : kota petro dolar di sumatera selatan !
baca juga:4 daerah pengrajin songket terbaik di sumatera selatan : bukan pagaralam apalagi lubuklinggau !
termasuk ikan seluang  yang dulunya melimpah.
meski begitu, beberapa jenis ikan air tawar masih dapat ditemukan di kabupaten muba, meskipun harganya sudah mahal, sebanding dengan harga daging sapi.
berikut ini adalah beberapa jenis ikan air tawar yang hidup di sungai musi dan masih ditemukan di pasar tradisional kabupaten muba:
1. ikan betutu (oxyeleotris marmorata)
ikan betutu, yang juga dikenal sebagai ikan pemalas, banyak dikonsumsi oleh masyarakat untuk menyembuhkan luka dalam seperti pasca melahirkan.
ikan ini banyak mengandung albumin yang bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan pasca-operasi, mempercepat pengeringan luka jahitan, menyembuhkan nyeri, membantu pengobatan patah tulang, mencegah infeksi hepatitis, dan menyembuhkan luka bakar.
2. ikan tapah (wallago)
ikan tapah masih banyak ditemukan di sungai musi, khususnya di wilayah tengah dan hulu seperti kabupaten muba dan kabupaten musi rawas.
ikan ini umumnya diolah menjadi masakan pindang atau pepes.
di kabupaten muba, desa danau cala, kecamatan lais, merupakan salah satu sentra ikan tapah, di mana pembesaran ikan ini juga dilakukan.
ikan tapah termasuk salah satu jenis ikan yang mulai susah didapatkan.
tak heran harga ikan ini sama dengan daging satu 1 kilogram di pasara.
3. ikan toman (channa micropeltes)
ikan toman adalah ikan yang sangat digemari masyarakat sumatera selatan.
ikan ini biasanya diolah menjadi pindang, pepes, atau dipanggang.
berbeda dengan ikan gabus yang juga satu keluarga dengan ikan toman, ikan gabus lebih banyak digunakan sebagai bahan baku pempek, makanan khas palembang.
ikan toman hidup di rawa sekitar sungai dan banyak dicari oleh masyarakat, meskipun kini semakin sulit didapatkan.
4. ikan lais (kryptopterus bicirrhis)
ikan lais adalah ikan yang paling digemari oleh masyarakat sumatera selatan. ikan ini biasanya diolah menjadi pindang, pepes, atau sale (ikan asap).
harga ikan lais di pasaran bahkan melampaui harga ikan belida sumatera (chitala hypselonotus) yang dilindungi.
sejak dulu, ikan lais menjadi komoditas utama yang dijual masyarakat kabupaten muba ke palembang, dengan salah satu sentranya di kecamatan lais, sekitar muara sungai batanghari leko.
5. ikan lumajang (cyclocheilichthys enoplos)
selain ikan berpatil, masyarakat sumatera selatan juga menggemari ikan bersisik berukuran kecil seperti ikan lumajang.
ikan ini umumnya dikonsumsi dengan cara digoreng atau dipepes, dan sebagian dijadikan pekasam (fermentasi ikan) atau ikan asin.
penurunan populasi ikan di sungai musi menandakan perlunya upaya konservasi yang lebih intensif untuk menjaga ekosistem perairan ini.
keterlibatan masyarakat lokal, pemerintah, dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melindungi dan merestorasi lahan basah, termasuk rawa dan gambut, yang menjadi habitat alami bagi ikan air tawar.
dalam jangka panjang, keberlanjutan ekosistem sungai musi dan kawasan pesisir timur sumatera selatan akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk menjaga dan melestarikannya.
hanya dengan cara ini, kekayaan hayati sungai musi dan kawasan sekitarnya dapat terus dinikmati oleh generasi sekarang dan yang akan datang.
sungai musi dan kawasan pesisir timur sumatera selatan adalah aset berharga yang perlu dijaga kelestariannya.
dengan panjang 750 kilometer dan menghidupi jutaan manusia serta makhluk hidup lainnya, sungai musi memainkan peran vital dalam kehidupan masyarakat sumatera selatan.
namun, tantangan berupa perubahan lahan dan penurunan populasi ikan air tawar memerlukan perhatian dan tindakan segera.
melalui upaya konservasi yang berkelanjutan, perlindungan habitat alami, edukasi masyarakat, dan pengembangan alternatif sumber pendapatan yang ramah lingkungan, kita dapat memastikan bahwa sungai musi tetap menjadi sumber kehidupan bagi generasi mendatang.
semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati sungai musi dan kawasan sekitarnya agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita kelak.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 29 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan