KPU Sumsel Minta PPS Rekrut Pantarlih yang Paham Teknologi
Ketua KPU Sumsel Andika Pranata Jaya.--Foto: Antara
"DP4 untuk Pilkada 2024 berjumlah 6,32 juta pemilih, naik 0,02 juta (20 ribu) pemilih dibandingkan DP4 untuk Pemilu 2024 yang lalu," kata Andika.
Penerapan teknologi dalam proses pemutakhiran data pemilih menjadi salah satu inovasi penting yang dilakukan oleh KPU Sumsel. Penggunaan e-coklit diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengumpulan data pemilih.
E-coklit memungkinkan petugas untuk mencatat dan memverifikasi data pemilih secara digital, mengurangi kemungkinan kesalahan dan mempercepat proses verifikasi.
E-coklit juga memudahkan pengawasan dan audit data, karena semua informasi tersimpan secara elektronik dan dapat diakses secara real-time. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa data pemilih yang digunakan dalam Pilkada 2024 adalah data yang akurat dan terkini.
Namun, penerapan teknologi ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Tidak semua calon Pantarlih mungkin memiliki kemampuan yang memadai dalam menggunakan teknologi informasi.
Oleh karena itu, KPU Sumsel perlu memastikan bahwa calon yang direkrut memiliki kualifikasi yang tepat.
Selain itu, pelatihan intensif mengenai penggunaan e-coklit harus disediakan bagi semua petugas Pantarlih.
Untuk mengatasi tantangan ini, KPU Sumsel dapat mengadakan sesi pelatihan dan workshop yang komprehensif untuk semua calon Pantarlih.
BACA JUGA:Ratu Dewa Resmi Lepas Jabatan Pj Walikota Palembang : Tegaskan Siap Maju di Pilwako 2024 !
BACA JUGA:Mahfud Md Ajak Caleg PDIP Terpilih Wujudkan Indonesia Emas Bung Karno
Pelatihan ini harus mencakup penggunaan aplikasi e-coklit, teknik pengumpulan data, serta cara mengatasi masalah teknis yang mungkin timbul selama proses coklit.
Permintaan KPU Sumsel agar PPS merekrut Pantarlih yang paham teknologi merupakan bagian dari komitmen mereka untuk menyelenggarakan pemilu yang adil, transparan, dan efisien.
Dengan memastikan bahwa data pemilih yang digunakan adalah data yang valid dan akurat, KPU Sumsel berharap dapat meminimalkan masalah yang sering timbul terkait daftar pemilih tetap (DPT).
Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam proses pemutakhiran data pemilih juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan kesadaran pemilih mengenai pentingnya data yang akurat dalam pemilu. (ant)