IHSG Bergerak Melemah Menyusul Bursa Saham Asia : Wall Street Rekam Penutupan Tertinggi !

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Jumat, 14 Juni, membuka perdagangan dengan catatan penurunan-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Selasa 11 Juni 2024 : Melemah 15 Poin Menjadi Rp16.298 per Dolar AS !

Hal ini sejalan dengan perkiraan bahwa inflasi telah mengalami penurunan yang cukup signifikan, yang dapat mendorong Federal Reserve AS untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan di akhir tahun ini.

Data terbaru mengenai Producer Price Index menunjukkan bahwa inflasi di tingkat produsen turun sebesar 0,2 persen secara bulanan (mtm) dan 2,2 persen secara tahunan (yoy) pada bulan Mei, setelah naik 0,5 persen (mtm) dan 2,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Data ini memberikan gambaran bahwa tekanan inflasi dapat terus mereda, memberikan ruang bagi kebijakan moneter yang lebih longgar di beberapa negara.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Jumat 14 Juni 2024 : Merosot Rp8.000 Jadi Rp1,333 Juta per Gram !

BACA JUGA:Harga Emas Kamis 13 Juni 2024 : Naik Lagi Rp3.000 Jadi Rp1,341 Juta per Gram !

Di sisi lain benua, indeks saham utama di Wall Street mengalami penutupan yang beragam pada sesi sebelumnya, dengan S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan rekor penutupan tertinggi selama empat hari berturut-turut.

Penguatan ini didorong oleh reli saham-saham di sektor teknologi, yang terus menjadi pendorong utama kinerja pasar di Amerika Serikat.

Bergerak ke pasar saham regional Asia, indeks Nikkei di Tokyo menguat 159,40 poin atau 0,41 persen menjadi 38.879,10.

Namun, di Hong Kong, indeks Hang Seng melemah 103,87 poin atau 0,57 persen ke level 18.036,71.

Di Shanghai, indeks Shanghai juga turun 11,25 poin atau 0,06 persen menjadi 3.035,62. Sementara itu, di Singapura, indeks Straits Times mengalami pelemahan 16,21 poin atau 0,59 persen ke 3.326,83.

Secara keseluruhan, kondisi pasar global dan regional saat ini tetap cenderung volatile, dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kebijakan moneter, data ekonomi makro, dan perkembangan geopolitik.

Investor diharapkan tetap waspada terhadap potensi perubahan sentimen pasar yang dapat mempengaruhi arah IHSG dan pasar saham global dalam jangka pendek.

Dalam konteks domestik, pasar saham Indonesia terus memantau berbagai faktor eksternal dan internal yang dapat memengaruhi kinerja IHSG dalam minggu ini.

Di tengah tantangan global yang beragam, penting bagi investor untuk mempertimbangkan diversifikasi portofolio dan mengikuti perkembangan pasar secara cermat.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan