Memasuki Hari Kedua : Satria Balita yang Terseret Arus Sungai Mesat Masih Dalam Pencarian !
Pemkot Lubuklinggau mulai menyalurkan bantuan untuk korban terdampak banjir, Selasa, 4 Juni 2024-Foto : Maryati-
LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Satria, seorang balita berusia 4 tahun yang tenggelam terseret arus Sungai Mesat, pasca banjir yang melanda Kota Lubuklinggau, Senin 3 Juni 2024 belum juga ditemukan.
Hingga Selasa sore (4 Juni 2024), pencarian masih terus dilakukan oleh Tim Gabungan Tagana Dinas Sosial Lubuklinggau, Damkar, dan warga setempat.
Pemerintah Kota Lubuklinggau, melalui Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Kota Lubuklinggau, Surya Darma, dan Asisten III Bidang Administrasi Umum, mengatakan bahwa untuk menemukan anak yang hilang terseret arus Sungai Mesat itu telah dilakukan koordinasi dengan pihak terkait.
BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Kota Lubuklinggau, Jembatan Penghubung Putus dan Balita Terseret Arus
BACA JUGA:Tim SAR Hentikan Pencarian Korban Hanyut Terseret Banjir Bandang
"Kita sudah koordinasi dengan BBPD, Damkar dan lain-lain, supaya sungai tempat anak yang hanyut itu agar dibersihkan. Siapa tahu anak itu tersangkut dibawah sungai itu," ungkap Surya Darma.
Karena tambahnya, Bila diperhatikan masih banyak pohon-pohon yang terbawa arus saat banjir bandang terjadi masih menyangkut.
"Kita juga minta kepada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perumahan dan Pemukiman, Dinas Lingkungan Hidup, untuk membersihkan sungai-sungai yang dilalui oleh air itu supaya kedepan tidak lagi banjir," katanya.
BACA JUGA:Tim SAR Terus Mencari Dua Korban Hanyut dalam Banjir Bandang di OKU
BACA JUGA:Dampak Banjir di OKU: 1 Rumah Hanyut Terseret Arus, 6 Korban Meninggal 1 Masih Dalam Pencarian
Dia juga mengimbau peran aktif masyarakat dalam mencegah banjir.
Salah satu penyebab banjir yaitu pohon tumbang, sampah menggunung, sehingga air yang melalui sungai itu tidak lancar mengalir.
Sementara itu, bantuan untuk korban terdampak banjir juga telah disalurkan Pemerintah Kota Lubuklinggau, baik itu berupa bahan pokok seperti beras, gula, kopi, dan lainnya termasuk juga selimut, karpet dan beberapa kebutuhan mendesak lainnya.