Dampak Banjir di OKU: 1 Rumah Hanyut Terseret Arus, 6 Korban Meninggal 1 Masih Dalam Pencarian

Tim Sar melakukan proses evakuasi korban banjir di Kabupaten OKU. Foto : Eko palpos--

BATURAJA, BACAKORAN.COM -Banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang terjadi Kamis 23 Mei 2024, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, merendam  10.816 rumah warga di wilayah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Januar Efendi, Senin 27 Mei 2024, mengatakan bahwa berdasarkan data terakhir tercatat sebanyak 45.208 jiwa warga OKU terdampak banjir dengan jumlah rumah yang terendam air mencapai 10.816 unit dengan ketinggian 1-2 meter. 

"Dari jumlah itu sebanyak 90 rumah warga mengalami rusak berat, bahkan satu unit diantaranya hanyut terseret banjir bandang," jelasnya.

Bahkan, akibat bencana alam yang disebabkan luapan Sungai Ogan tersebut merenggut enam korban jiwa dan satu orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

BACA JUGA:Teddy Launching UHC Program JKN Bagi Masyarakat OKU

BACA JUGA:Gempar ! Pj Wako Prabumulih Ungkap 15 Pegawai Pemkot Prabumulih Diduga Berselingkuh

Selain itu, hantaman banjir bandang juga merusak 18 unit jembatan gantung yang tersebar di 16 desa di Kabupaten OKU hingga mengganggu aktifitas masyarakat di daerah itu.

Selain itu, banjir juga merusak sejumlah fasilitas umum antara lain 18 unit gedung sekolah, 41 rumah ibadah dan 15 unit fasilitas pemerintah dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

"Banjir kali cukup parah karena melanda hampir seluruh kecamatan di Kabupaten OKU. Untuk korban yang mengungsi tercatat sebanyak 12.849 jiwa di beberapa titik tempat pengungsian yang disiapkan Pemkab OKU," katanya.

Saat ini pihaknya sedang fokus melakukan pencarian terhadap satu orang warga yang hingga kini masih dinyatakan hilang terbawa arus banjir.

BACA JUGA:10 Jemaah Haji Kabupaten Muara Enim Tergabung Kloter 12 Berangkat Ke Tanah Suci

BACA JUGA:Jelang Akhir Bulan, Pemkab Muara Enim Kembali Gelar OPM

"Proses pencarian terus dilakukan oleh Tim Sar gabungan menggunakan perahu karet hingga tujuh hari sejak korban dinyatakan hilang," ujarnya. (len)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan