Persiapan Kunjungan Presiden Jokowi ke Sumatera Selatan: Pemkot Lubuklinggau Gelar Rapat Koordinasi
Pejabat Walikota Lubuklinggau H TRisko Defriansyah ketika diwawancara usai rakor persiapan kunker Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Selatan, di Rumah Dinas Walikota, Petanang. -Foto : Maryati-
LUBUKLINGGAU, KORANPALPOS.COM - Rundow kegiatan kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Sumatera Selatan yang dijadwalkan pada tangal 28-29 Mei 2024, hingga saat ini belum jelas.
Namun Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau telah melakukan berbagai persiapan untuk rencana kedatangan Presiden Jokowi.
Semua persiapan itu dibahas dalam rapat koordinasi atau rakor dengan unsur muspida atau forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda) dari Polres Lubuklinggau, Batalyon B Brimob Sumsel Lubuklinggau atau disebut juga Brimob Petanang, Kodim 0406, Kejari Lubuklinggau, dan sejumlah instansi lainnya, di Rumah Dinas Walikota, Jalan Lintas Sumatera, Petanang, Jumat 24 Mei 2024.
Pejabat Walikota Lubuklinggau, H Trisko Defriansyah, usai rapat mengatakan bahwa terkait dengan rencana kunjungan kerja presiden ke daerah, untuk di Kota Lubuklinggau ada dua lokasi yang bakal di kunjungi diantaranya Badan Urusan Logistik atau lebih dikenal dengan sebutan Bulog.
BACA JUGA:Amazing, Bintara Polisi Polres Muratara Ternyata Jago Silat
Rencana RI 1 mampir ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu karena ada pembagian bantuan bahan pokok.
Selain ke Bulog, Pasar Tradisional di Kota Lubuklinggau juga di masukkan ke dalam daftar lokasi yang dikunjungi Presiden Jokowi.
"Tapi kita belum tahu apakah nanti pilihannya ke Pasar Impres atau ke Pasar Bukit Sulap atau juga ke Pasar Moneng," ungkap Trisko.
Namun jadwal dan rencana lokasi yang disebutkan tersebut sifatnya masih tentatif dan dinamis. "Kita belum tahu nanti Presiden pilih mengunjungi pasar yang mana," ujarnya.
BACA JUGA:Hani S Rustam Akan Wujudkan MPP di Banyuasin
BACA JUGA:Isu Air Bersih Masih Menjadi Perhatian Dunia
Namun yang jelas dikatakan Trisko, dalam kunjungan presiden ke pasar tradisional tersebut tentunya akan ada usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Seperti Pasar Inpres terkait dengan lahan PT KAI akan ada beberapa usulan yang disampaikan. "Tidak harus lahan tersebut diserahkan kepada pemerintah kota, bisa saja itu diambil alih oleh pusat dan pemerintah pusat yang membangun agar para pedagang tidak lagi menggelar dagangannya di jalan itu artinya kita daerah sebagai penerima manfaat," jelas Trisko.