Visi Misi Capres Ditekankan Kepedulian Lingkungan Hidup Berkelanjutan
--
Misi kedua adalah tentang pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi komitmen net zero emission pada 2060.
Amin memastikan nol emisi karbon pada sektor ketenagalistrikan secara bertahap disertai dengan terwujudnya elektrifikasi pada berbagai sektor, terutama industri dan transportasi
Selanjutnya Anies-Muhaimin juga akan membatasi pembangunan baru dan menerapkan pensiun dini pembangkit listrik bertenaga batu bara, yang diprioritaskan dari Jawa dan Bali diikuti wilayah-wilayah lainnya pada waktunya.
Amin juga menegaskan bahwa Indonesia akan melepaskan diri dari ketergantungan impor energi.
Misi ketiga tentang ekonomi hijau, pasangan Amin akan memberikan insentif pembiayaan dan kemudahan berusaha bagi sektor hijau untuk peningkatan penciptaan pekerjaan hijau/green jobs dengan kesempatan setara bagi tiap lapisan masyarakat.
Mereka juga akan mengimplementasikan nilai ekonomi karbon melalui penerapan pajak karbon, penerapan sistem perdagangan karbon yang inklusif dengan standar dan kriteria yang jelas, serta instrumen lainnya memastikan penurunan bersih emisi gas rumah kaca.
Keempat adalah adaptasi dan mitigasi dampak krisis iklim. Dalam hal ini pasangan ini akan menekan laju kerusakan hutan, konservasi intake forest, dan reforestasi/rehabilitasi untuk memaksimalkan peran hutan sebagai carbon sink.
Amin berjanji mengoptimalkan restorasi lahan gambut untuk mencegah kebakaran, memperlambat perubahan iklim dan mendatangkan manfaat ekonomi bagi rakyat serta meningkatkan upaya dalam menjaga ekosistem laut dan pesisir, termasuk hutan mangrove dan terumbu karang untuk memaksimalkan potensi blue carbon, dan meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat pesisir.
Polusi udara, air, dan sampah menjadi misi kelima pasangan Anies-Muhaimin dalam mewujudkan keadilan ekologis, lingkungan berkelanjutan, serta mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan.
Selain itu akan membangun lebih banyak instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan meningkatkan pengawasan, serta penegakan hukum untuk mengurangi pencemaran air dari domestik, fasilitas kesehatan, industri, tambang, dan sumber lainnya.
Keduanya juga memastikan tersedianya infrastruktur persampahan yang memenuhi standar dari hulu hingga hilir, serta memperbanyak infrastruktur yang mendukung ekonomi sirkular serta menyiapkan regulasi untuk produk rendah karbon.
Keenam, duet ini akan menguatkan perbaikan tata kelola kehutanan dengan mempercepat pengelolaan hutan oleh masyarakat untuk pemulihan ekosistem dan kesejahteraan.
Ketujuh, meningkatkan kapasitas Lembaga ketahanan bencana di pusat dan daerah melalui mekanisme koordinasi tanggap darurat, distribusi informasi, dan komunikasi risiko bencana.
Terakhir, pasangan Anies-Muhaimin berjanji menjaga kepastian hukum dan keberpihakan pemerintah dalam kaitannya dengan lingkungan, serta melibatkan generasi muda dalam menanamkan visi lingkungan lintas generasi.
Dari kedelapan misi yang disampaikan Anies-Muhaimin dapat ditarik benang merah bahwa Amin fokus pada tata kelola lingkungan, EBT, ekonomi hijau, adaptasi dan mitigasi krisis iklim, penanganan polusi, serta perbaikan tata kelola kehutanan.