Membangun Perilaku Berkelanjutan Demi Melestarikan Air

Air mengalir deras dari hulu. Air adalah sumber kehidupan, lindungi dari pencemaran dan jaga agar tetap jernih demi kelestariannya -Foto: ANTARA/Sizuka-

Bisa juga, lingkungan sosial menerapkan sanksi untuk perilaku buruk itu dengan saling mengawasi termasuk dengan memanfaatkan kamera pengawas.

Membuang sampah di air adalah kejahatan lingkungan yang perlu disanksi hingga jera. Sebagai langkah preventif, kepala lingkungan terlebih dulu menyosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan air agar terbangun kesadaran bersama.

4. Merawat. Terlibat dalam kegiatan penghijauan sebagai upaya konservasi air seperti penanaman pohon di hutan, lahan gundul, atau setidaknya di sekitar rumah.

Bila Anda memiliki pekarangan yang lumayan luas, alokasikan sebagian untuk penanaman pohon bambu.

Sebagaimana diketahui salah satu manfaat pohon bambu adalah mampu meningkatkan volume air.

Laporan Environment Bamboo Foundation (EBF) menyatakan bahwa debit air di suatu lahan meningkat setelah beberapa tahun ditanami bambu. Bahkan, di beberapa kasus keberadaan bambu dapat memunculkan mata air baru.

Di sejumlah negara, seperti India dan China telah memanfaatkan bambu sebagai tanaman konservasi air dan tanah. Apalagi di Kolombia, orang-orang yang sedang menanam bambu akan menyebutnya dengan ‘menanam air’.

Ambil bagian kita!

Laporan UN Water 2024 menggambarkan bahwa setengah dari populasi dunia saat ini mengalami masalah serius dengan ketersediaan air.

Direktur Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Tri Tharyat menyebutkan, "Di tahun 2022, sebanyak 2,2 miliar orang hidup tanpa akses air minum yang dikelola secara baik dan benar.

Selain itu, 3,5 miliar orang juga kekurangan akses terhadap sanitasi yang dikelola secara aman".

Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan pada tahun 2050 krisis air akibat perubahan iklim akan meningkatkan kerawanan pangan.

Lebih dari 500 juta petani skala kecil yang menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia saat ini menjadi kelompok yang paling rentan.

Menyikapi situasi ini, Indonesia tidak tinggal diam. Presiden Joko Widodo di banyak kesempatan telah menggaungkan pentingnya perhatian dunia terhadap tema WWF Ke-10, “water for prosperity”, yaitu air untuk kesejahteraan bersama.

Air, semestinya sebagai sumber kehidupan dan perdamaian, bukan sumber konflik dan bencana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan