Momentum Ramadhan dan Kemenangan Kebangsaan
Suasana Buka Puasa bersama Ifthar Ramadhan terpanjang dilaksanakan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi bersama Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan I-Salam mendapatkan Museum Rekor Republik Indonesia (MURI), di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Sel-Foto: ANTARA/Darwin Fatir-
Memilih kedamaian dan kesejahteraan dibandingkan peperangan dan kemiskinan.
Memilih diam dibandingkan rama-ramai. Memilih menghindar dari pada ribut-ribut.
Memilih memaafkan dibandingkan memendam dendam yang tidak pernah habis-habisnya dalam membakar emosi.
Semua itu jangan disalahartikan sebagai kelemahan, tetapi sebagai keutamaan dan mencerminkan spiritualisme bangsa Indonesia.
Suasana keselarasan semacam itu, sejalan dengan tujuan dari puasa dalam Ramadhan.
Hakikat ketakwaan adalah kesempurnaan akhlak dalam hubungan diri dengan Tuhan dan kesempurnaan pribadi dengan sesama.
Pemilihan umum hanyalah sebuah peristiwa politik. Hanya mereka yang tidak sadar diri yang melakukan kecurangan.
Sementara hukum dan konstitusi pada akhirnya menjadi jalan bagi mereka yang menyakini adanya kecurangan. Meskipun keyakinan semacam itu harus dibuktikan sebagai fakta hukum dan bukti hukum.
Jadi, sebagai orang awam, yang ada hanya berharap agar "residu" pemilihan umum segera teratasi, keseimbangan sosial kembali terbentuk dan keputusan hakim yang adil dan bijaksana adalah menjadi kemenangan bersama, yakni sebagai kemenangan kebangsaan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Mohon maaf lahir batin.
*) Prof Dr Widodo Muktiyo adalah Guru Besar Ilmu Komunikasi UNS Solo