Momentum Ramadhan dan Kemenangan Kebangsaan

Suasana Buka Puasa bersama Ifthar Ramadhan terpanjang dilaksanakan Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi bersama Pemerintah Kota Makassar dan Yayasan I-Salam mendapatkan Museum Rekor Republik Indonesia (MURI), di Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Sel-Foto: ANTARA/Darwin Fatir-

Secara kolektif, situasi sosiopsikologis demikian bukanlah situasi yang normal yang dirasakan secara rutin dalam keseharian.

Sebagai agenda politik nasional, maka relasi sosial dan kemasyarakatan diakui atau tidak diakui telah menimbulkan tekanan sosial dan psikologis tertentu.

Dari sisi hukum politik dan pemerintahan, pemilu dilakukan untuk menjalankan adanya sirkulasi elit politik dan keberlangsungan penyelenggaraan kekuasaan dengan pemerintahan yang mendapat legitimasi rakyat, yakni kepercayaan penuh dari rakyat.

Dengan demikian, pemilu juga berarti merupakan mekanisme di mana eksistensi negara dan pemerintahan menjadi terus ada dan dipertahankan.

Sekalipun hasilnya tidak memungkinkan 100 persen absolut, atau pun 100 persen bersih, tetapi secara konstitusional disediakan pula mekanisme jika terdapat sengketa dan perselisihan terhadap penyelenggaraan dan hasilnya.

Semua pertimbangan tersebut diperlukan kedalaman hati, refleksi diri, asas kemanfaatan dan kemudharatan, untuk memutuskan perkara dengan seadil-adilnya dan sebijaksana mungkin.

Sebuah putusan yang adil dan bijaksana yang seperti apa yang dihasilkan?

Apakah putusan itu memang membatalkan penyelenggaraannya atau menghukum pihak-pihak yang terlibat dalam kecurangan saja?

Dilema-dilema diproses dan dihasilkan tentu tidak mudah bagi para hakim untuk mengambil keputusan dengan seadil-adilnya dan sebijak-bijaknya.

Dalam filosofi Jawa ada pepatah, yakni "adigang, adigung, adiguna" yang mengingatkan kepada siapa pun, agar setiap diri tidak merasa jumawa (merasa hebat dan menang sendiri), nggege mongso (hasrat untuk mengendalikan semua), dan ngulat sarira hangrasa wani (kemampuan melihat dan sadar, sehingga tidak melampaui batas).

Dalam hidup bernegara dan berbangsa yang sarat dengan kuasa, rasa jumawa dan nggege mongso itu dibatasi oleh aturan, hukum dan konstitusi agar kekuasaan itu tidak disalahgunakan.

Karena itu "kebengisan" dalam semua sendi hidup berbangsa dan bernegara, termasuk dalam penyelenggaraan pemilihan umum, sebenarnya tidak pernah diberi ruang untuk berkembang.

Kemenangan Masyarakat

Bangsa kita adalah bangsa yang memilih kerukunan dibanding perpecahan.

Memilih keselarasan dibanding ketidakstabilan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan