Wanita Mulia yang Berjasa dalam Sejarah Islam
Kisah Sahabat Nabi Asma binti Umais -Foto: Istimewa-
Kesetiaannya kepada Islam tercermin dalam berbagai kejadian dalam sejarah.
Asma binti Umais pernah mengalami momen penting dalam mendidik umat Islam.
BACA JUGA:Mengambil Inspirasi dari Kisah Para Sahabat Rasulullah dalam Beribadah
BACA JUGA:Si Buruk Rupa Tapi Jadi Rebutan Bidadari
Ketika ia mendandani Aisyah, istri Rasulullah, Rasulullah sendiri mengajarkan pentingnya jujur dan tidak berdusta, bahkan dalam hal-hal yang kecil seperti keinginan makanan.
Dalam ajaran Rasulullah, setiap kata-kata yang diucapkan haruslah jujur, karena setiap kedustaan akan tercatat sebagai dusta di sisi Allah.
Asma memiliki hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dia adalah pembantu putri Rasulullah, Fatimah, dan saudara -beda ayah- dari istri Rasulullah, Maimunah binti al-Harits. Selain itu, dia juga adalah istri dari dua orang sepupu Rasulullah, Ja’far bin Abu Thalib kemudian adiknya, Ali bin Abu Thalib.
Asma binti Umais juga memiliki interaksi yang signifikan dengan para sahabat Rasulullah, di antaranya adalah Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin al-Khattab, dan Ali bin Abu Thalib.
Dalam setiap interaksi, kecerdasan dan kedalaman pemahaman Asma terhadap ajaran Islam selalu terpancar.
Asma binti Umais juga dikenal sebagai seorang yang cerdas dan bijaksana.
Ia mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan, serta memberikan kontribusi besar dalam menyebarkan ajaran Islam.
Asma binti Umais meninggal pada tahun 38 H atau mungkin setelah tahun 60 H.
Meskipun telah tiada, namun jasa-jasanya dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran Islam tetap diingat dan dihargai oleh umat Islam.
Asma binti Umais adalah contoh teladan bagi umat Islam, terutama bagi kaum wanita.