Kabar Gembira ! Harga BBM Nonsubsidi Turun

--

"Mengacu pada regulasi tersebut, harga BBM setiap bulannya akan mengalami penyesuaian sesuai harga pasar, sehingga masyarakat diharapkan sudah teredukasi dan untuk update harga dapat dicek melalui situs Pertamina maupun aplikasi MyPertamina," kata Fadjar.

Adapun, harga BBM Pertamina di DKI Jakarta per 1 November 2023, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.400 per liter, Pertamax Turbo Rp15.500 per liter, Dexlite Rp16.950 per liter, Pertamina Dex Rp17.750 per liter, dan Pertamax Green 95 Rp15.000 per liter.

Sedangkan, harga sebelumnya (Oktober 2023) di DKI Jakarta, yakni Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp14.000 per liter, Pertamax Turbo Rp16.600 per liter, Dexlite Rp17.200 per liter, Pertamina Dex Rp17.900 per liter, dan Pertamax Green 95 Rp16.000 per liter.

Sementara Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang,  Dr Muhammad Husni Thamrin MSi menilai Pertamina cukup responsif terhadap pergerakan harga minyak dunia, karana ikut juga menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis  Pertamax Series dan Dex Series.

“Penurunan harga BBM tersebut sudah sepatutnya diapresiasi karena merujuk pergerakan harga minyak di pasar dunia yang sedang turun, mengedukasi masyarakat, serta poin penting dalam rangka menjaga stabilitas inflasi, harmoni sosial dan stabilitas politik saat memasuki tahun politik,” kata Thamrin juga yang juga Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sriwijaya di Palembang, Kamis.

Ia mengatakan imperatif pasar itu diharapkan dapat membuah Pertamina menjadi makin sehat sebagai sebuah korporasi dan berdampak pada peningkatan daya saing, fluktuasi harga minyak di pasar dunia dan juga nilai tukar akan dapat direspon secara cepat tanpa membebani perusahaan. 

"Selain itu, untuk alasan politik penurunan harga ini diharapkan dapat menjadi penyumbang terhadap stabilitas politik yang kondusif baik dibidang ekonomi dan sosial. Sehingga nilai inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi tetap harmoni dan terpelihara," kata Thamrin

Mengikuti Mekanisme Pasar

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan harga baru per 1 November 2023 itu sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar. Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.

“Harga BBM non subsidi Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, agar Pertamina tetap dapat menjamin penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air,” jelasnya

Nikho menambahkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan penugasan pendistribusian BBM hingga ke pelosok negeri, pihaknya berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability.

“Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” kata dia. (rob/nik/tim/ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan