Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Flyover Bantaian yang Renggut 2 Nyawa Pekerja Proyek

Aparat kepolisian melakukan penyelidikan intensif untuk mengetahui penyebab ambruknya flyover yang merenggut dua nyawa pekerja proyek--

BACA JUGA:BREAKING NEWS : Crane Grider Flyover Bantaian Roboh Timpa Kereta Babaranjang, Lalulintas Lumpuh Total !

Rizali menjelaskan bahwa korban yang mengalami luka saat ini sedang dirawat di RS AR Bunda Prabumulih, antara lain Mufaridin (37) yang tinggal di Mess Bantaian, Tegar (23) dan Edi (21) warga Lampung, serta Budi (51) dan M. Hidayat (51) dari Palembang.

"Selain itu, dua korban lainnya, Wahyudi (26) dan M. Fadil (34), masih dalam perawatan di IGD RS Rabain Muara Enim. 

Lima korban luka dirujuk ke RS AR Bunda Prabumulih, sementara empat korban lainnya, termasuk yang meninggal, dibawa ke RS Rabain Muara Enim," terang Rizali.

BACA JUGA:Flyover Ambruk, PT KAI Lakukan Pengalihan Penumpang

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tahan Tersangka Korupsi Penjualan Aset Asrama Mahasiswa

Sementara itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN Sumsel) menyebutkan ambruknya proyek jalan layang Bantaian di Desa Panang Jaya, Kabupaten Muara Enim, dipicu kesalahpahaman atau miskomunikasi antar-operator.

Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan Flyover Bantaian Satker BBPJN Sumsel Surya Perdana  mengatakan kejadian itu bermula saat mereka hendak melakukan pemasangan balok girder dengan menggunakan crane penyanggah, seperti jalur kereta.

Namun saat balok girder diluncurkan diduga operator abutment jembatan 1 dan 2 mengalami miskomunikasi sehingga balok tersebut terangkat cukup tinggi sehingga crane pun terguling yang menyebabkan balok girder jatuh.

"Balok girder ini terangkat lebih tinggi dan dan mempengaruhi pada erector launcher tidak seimbang dan terguling ke kanan menimpa kereta yang sedang melintas,” jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya telah mengevakuasi dengan mengangkat girder jalan layang yang ambruk agar lalu lintas kereta dan jalan dapat kembali normal.

"Untuk kereta yang di lokasi tersebut pukul 14.40 WIB sudah bisa ditarik dan mobil sudah bisa lewat, sekarang sudah dinormalkan, lalu lintas dua arah," kata Surya.

 Kasus ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat setempat dan menyoroti pentingnya keselamatan dalam proyek konstruksi infrastruktur.

Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi penyebab pasti tragedi ini agar langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan