Cegah Risiko Penyakit tidak Menular dengan Deteksi Dini Obesitas
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI Dr. Eva Susanti S.Kp M.Kes-Foto : Antara -
JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Dr. Eva Susanti S.Kp M.Kes menyampaikan pentingnya deteksi dini obesitas dalam upaya untuk cegah risiko penyakit tidak menular.
Dalam acara diskusi tentang obesitas di Jakarta, Senin, dia menyampaikan bahwa deteksi dini obesitas bisa dilakukan dengan rutin menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, serta memperhatikan konsumsi gula, garam, dan lemak.
Eva mengatakan bahwa indeks massa tubuh (IMT) yang dihitung dengan membagi berat badan dengan tinggi badan bisa digunakan untuk mendeteksi obesitas.
Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Kementerian Kesehatan, IMT orang Indonesia normalnya 18,25 sampai 25.
BACA JUGA:Pemerintah Harus Campur Tangan Soal Harga Beras
BACA JUGA:Ed Sheeran Ajak Jakarta Nyanyikan Perfect hingga Shape of You
Orang dengan IMT 25,1 sampai 27,0 masuk kategori kelebihan berat badan tingkat ringan dan orang dengan IMT lebih dari 27 dikategorikan mengalami kelebihan berat badan tingkat berat.
Eva mengatakan bahwa ukuran lingkar perut sebaiknya juga diukur secara berkala.
Menurut dia, ukuran lingkar perut normalnya 80 cm pada perempuan dan 90 cm pada pria.
Ia menjelaskan bahwa deteksi dini obesitas sangat penting karena obesitas bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
BACA JUGA:Sapaan Hangat Calum Scott di Konser Ed Sheeran: Menyala Abangku!
"Dampak obesitas ini bisa klinis, psikologis, dan menjadi masalah ekonomi. Obesitas bisa menjadi diabetes tipe 2, dislipidemia, LDL tinggi, bisa terjadi kanker, mood disorder, heart disease, hipertensi," katanya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, angka kasus obesitas di Indonesia meningkat dari 10,5 persen pada 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018.
Guna mengatasi masalah obesitas, Eva mengatakan, pemerintah antara lain menggiatkan penyuluhan kesehatan, meningkatkan pelayanan deteksi dini, dan memudahkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan.