Pemerintah Harus Campur Tangan Soal Harga Beras

Pedagang beras di salah satu pasar tradisional-Foto: Antara -

JAKARTA – . Fenomena kenaikan harga pangan terutama makanan pokok beras jelang Ramadhan masih terus  terjadi.

Bahkan kondisi ini telah terjadi sejak 2 minggu belakangan. Kenaikan signifikan sejumlah komoditas sangat berdampak terhadap biaya hidup Masyarakat.

Dari pantauan di sejumlah pasar tradisional Kota Palembang termasuk juga pasar tradisional kabupaten dan kota lainnya, harga beras di kini mencapai antara Rp 16 ribu hingga Rp 20 ribu perkilogram.

Bahkan dari harga Rp16.900 perkilogram tersebut jika dibanding sebelumnya kenaikannya mencapai 2,67 %. 

BACA JUGA:Israel Bom Kerumuman Warga di Jalur Gaza, 9 Orang Dilaporkan Tewas

BACA JUGA:Ratu Dewa Sambut Presiden Jokowi di Muktamar IMM

Tentu kenaikan ini bisa memberikan efek biaya tambahan pada anggaran rumah tangga yang tentu bisa membuat para ibu rumah tangga atau emak-emak menjerit.

Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp13.900-Rp14.800 per kilogramnya.

Di Kota Lubuklinggau, harga beras yang semula Rp15 ribu per kilogram, kini sudah berkisar antara Rp17 ribu hingga Rp18 ribu per kilogramnya. 

Selanjutnya harga beras di Kabupaten OKI juga masih mengalami kenaikan secara bervariasi antara Rp7 ribu hingga Rp15 ribu per karungnya.

BACA JUGA:Kepala BPS Sumsel: Februari 2024 Sumatera Selatan Mencatat Inflasi Rendah

BACA JUGA:Sapaan Hangat Calum Scott di Konser Ed Sheeran: Menyala Abangku!

Pasar Tradisional di Kota Martapura Kabupaten OKU Timur (OKUT) juga mengalami lonjakan harga beras hingga mencapai Rp16 ribu per kilogram.

“Seperti sudah jadi kebiasaan, jika menjelang puasa, hampir rata-rata kebutuhan pokok naik. Tentu kita tidak mau ini terjadi dan berharap pemerintah dapat melakukan upaya agar  barang kebutuhan tidak melambung tinggi. Ya intimya janganlah memberatkan Masyarakat,” harap Eni, warga Kemuning Kota Palembang, Senin, 4 Maret.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan