Gelar Airlangga Career, PPKA UNAIR dan Pertamina Drilling Dorong Mahasiswa Jadi Pionir Teknologi Kreatif

PPKA UNAIR bersama Pertamina Drilling ajak mahasiswa menjadi pionir teknologi kreatif melalui Airlangga Career & Internship Series, membuka wawasan baru tentang inovasi, keberlanjutan, dan masa depan industri-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:Kejari OKI Menang Kasasi di MA, Aset Hutan Kota Sah Milik Pemkab OKI

“Teknologi memberi kita alat, tetapi kreativitas memberi arah,” tegas Ade Barkah di hadapan para peserta. Ia menekankan bahwa mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus berani bermimpi, memiliki ide-ide baru, dan mencari pendekatan kreatif dalam memecahkan masalah.

Ade Barkah menjelaskan, dunia industri, khususnya industri energi dan pengeboran, saat ini tengah bertransformasi menuju pengelolaan operasional yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.

Transformasi ini hanya dapat berjalan bila teknologi dan kreativitas mampu dipadukan dengan baik.

“Di Pertamina Drilling, kami percaya bahwa kreativitias bukan hanya tentang menciptakan hal baru, tetapi juga tentang memikirkan ulang proses yang sudah ada, mengoptimalkannya, dan menjadikannya lebih relevan dengan kebutuhan zaman,” sambungnya.

Lebih lanjut pada kesempatan itu, Ade Barkah memperkenalkan sejumlah inovasi unggulan Pertamina Drilling yang banyak melibatkan sentuhan teknologi modern, khususnya kecerdasan buatan (AI), sekaligus mengedepankan prinsip keberlanjutan mulai dari AI-See-U CCTV AI untuk Keselamatan Kerja.

“AI-See-U menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengantisipasi risiko sekaligus menciptakan budaya kerja yang lebih aman,” ujar Ade Barkah.

Kemudian, program GUD × UBUKI, upcycle coverall menjadi produk kreatif.

Tidak hanya fokus pada teknologi kecerdasan buatan, Pertamina Drilling juga memperkenalkan program GUD × UBUKI (Gear Upcycling Drilling), sebuah inisiatif yang mengupcycle atau mendaur ulang coverall bekas pekerja menjadi berbagai produk kreatif, seperti tas, pouch, dan aksesori.

Program ini memiliki nilai tambah yang signifikan yakni mengurangi limbah industri, mendukung ekonomi sirkular, dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat sekitar.

Produk hasil upcycle ini bahkan mendapat apresiasi sebagai bentuk inovasi kreatif berbasis pemberdayaan.

Ade Barkah menuturkan bahwa mahasiswa dapat belajar banyak dari program ini, terutama mengenai bagaimana memadukan kreativitas, kepedulian lingkungan, dan nilai ekonomis dalam satu konsep.

Selanjutnya, Teknologi Solar Water Treatment di Papua Barat Daya.

Inovasi lain yang tidak kalah menarik adalah penerapan Solar Water Treatment di Kampung Posa, Papua Barat Daya.

Teknologi pemurnian air ini bekerja dengan memanfaatkan energi matahari serta arang aktif yang dibuat dari bonggol jagung.

Tag
Share