NI AU Perkuat Pengawasan Udara di Jalur ALKI II dan Kawasan IKN
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi saat meninjau pembangunan Satuan Radar (Satrad) baru di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (5/11/2025)-Foto: Antara-
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) terus memperkuat sistem pertahanan udara nasional, khususnya di kawasan strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II dan wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kedaulatan ruang udara Indonesia tetap terjaga di tengah dinamika geopolitik kawasan yang semakin kompleks.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi melakukan peninjauan langsung terhadap pembangunan infrastruktur dua Satuan Radar (Satrad) baru di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan Takalar, Sulawesi Selatan, pada Rabu (5/11).
BACA JUGA:Prabowo Tegas: Tak Dikendalikan Jokowi
BACA JUGA:Kepala Daerah Diminta Terus Tingkatkan Kapabilitas
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan progres pembangunan berjalan sesuai rencana.
Dalam kesempatan itu, Wakasau meninjau sejumlah fasilitas penting seperti menara radar dan area lahan operasional yang sedang dikerjakan.
“Pembangunan dua Satrad ini akan memperkuat sistem deteksi dini terhadap pergerakan pesawat di jalur udara strategis, terutama di wilayah tengah hingga timur Indonesia,” ungkap I Nyoman di Jakarta.
BACA JUGA:Sahroni Cs Langgar Kode Etik, Tetap Nonaktif
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Lahan untuk Petani Miskin
Menurutnya, keberadaan radar baru tersebut menjadi bagian penting dalam sistem pertahanan udara nasional yang terintegrasi.
Hal ini sangat relevan mengingat posisi ALKI II yang dilalui banyak penerbangan domestik maupun internasional, serta kedekatannya dengan kawasan IKN yang akan menjadi pusat pemerintahan baru Indonesia.
Namun, di balik kemajuan proyek ini, terdapat sejumlah hambatan di lapangan, terutama faktor cuaca yang kerap memperlambat proses pembangunan. Curah hujan yang tinggi di beberapa lokasi menjadi tantangan utama dalam penyelesaian infrastruktur radar tersebut.