Aritmia Jadi Pemicu Utama Kematian Mendadak pada Usia Muda

Dokter sebut aritmia jadi pemicu kematian mendadak pada usia muda-Foto : ANTARA-

BACA JUGA:Jaga Kesehatan Syaraf dan Mata dengan Kacang Kapri

Penanganan aritmia dapat dilakukan dengan kateter ablasi, yakni memasukkan kateter kecil ke dalam jantung untuk menghancurkan sumber gangguan listrik, atau penutupan kuping jantung guna mencegah terbentuknya bekuan darah.

Sementara itu, Spesialis Neurologi RS Premier Bintaro dr. Meidianie Camellia, Sp.N, menjelaskan bahwa stroke merupakan salah satu komplikasi paling serius dari gangguan jantung.

Otak membutuhkan sekitar 20 persen aliran darah tubuh untuk bekerja optimal, sehingga gangguan sedikit saja dapat menyebabkan kerusakan permanen.

BACA JUGA:Makanan Organik, Benarkah Lebih Sehat untuk Dikonsumsi?

BACA JUGA:Rahasia Tulang dan Gigi Kuat : Deretan Makanan Sehat yang Wajib Dikonsumsi

“Sekitar 90 persen faktor risiko stroke bersumber dari gaya hidup, seperti merokok, pola makan tinggi garam dan lemak, stres, kurang tidur, dan minim aktivitas fisik,” kata lulusan spesialis saraf UI tersebut.

Kementerian Kesehatan memperkenalkan akronim “SeGeRa Ke RS” untuk mengenali gejala stroke: Senyum tidak simetris, Gerak separuh tubuh melemah, Bicara pelo, Kebas separuh tubuh, Rabun mendadak, dan Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba.

“Jika tanda-tanda ini muncul, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit karena penanganan stroke berpacu dengan waktu,” ujar Meidianie.

Kedua dokter tersebut mengingatkan pentingnya pola hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pelatihan CPR sebagai langkah pencegahan dini terhadap risiko jantung dan stroke. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan