Lele Bakar, Kuliner Tradisional yang Semakin Diminati Pecinta Makanan Nusantara

Proses pembakaran lele di atas bara api arang menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Roti Bakar Sosis Pedas, Camilan Modern dengan Cita Rasa Menggugah Selera
Menurut para pelaku kuliner, filosofi di balik lele bakar mencerminkan kesederhanaan dan kearifan lokal masyarakat Indonesia.
Cara memasaknya yang menggunakan arang dan bumbu tradisional menunjukkan bagaimana masyarakat mengandalkan bahan alami untuk menghasilkan rasa otentik tanpa bahan tambahan berlebihan.
Kelezatan lele bakar tidak lepas dari proses marinasi atau perendaman ikan sebelum dibakar.
Biasanya, ikan lele yang sudah dibersihkan akan direndam dalam campuran bumbu seperti bawang putih, ketumbar, garam, gula merah, dan sedikit air jeruk nipis.
Setelah bumbu meresap, ikan kemudian dibakar di atas bara api hingga matang merata.
Beberapa daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikan lele bakar.
Misalnya, di Jawa Tengah, lele bakar sering disajikan dengan sambal terasi dan lalapan segar.
Sementara di Sumatera Selatan, ada varian lele bakar yang menggunakan bumbu kecap manis dengan tambahan cabai rawit yang diulek kasar, menciptakan perpaduan rasa manis dan pedas yang menggoda.
Rahasia lainnya terletak pada penggunaan arang alami yang membuat aroma lele semakin harum.
Proses pembakaran yang dilakukan perlahan juga membantu mempertahankan tekstur lembut daging ikan tanpa membuatnya gosong di bagian luar.
Selain lezat, lele bakar juga memiliki nilai gizi yang tinggi.
Dalam 100 gram ikan lele, terkandung sekitar 18 gram protein, 11 gram lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral penting seperti fosfor, kalsium, dan vitamin B12.
Kandungan proteinnya yang tinggi menjadikan lele bakar cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Ahli gizi menyebutkan bahwa konsumsi lele secara teratur dapat membantu meningkatkan massa otot, memperkuat tulang, dan menjaga sistem imun tubuh.