Radikalisasi Intai Anak Lewat Game Online

Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono dalam Rapat Koordinasi Lintas Kementerian dan Lembaga Dalam Rangka Membahas Upaya Pencegahan Radikalisasi di Dunia Maya di Jakarta, Selasa (30/9/2025).-Foto: Antara-

BACA JUGA:DPR Dukung TVRI Pegang Hak Siar Piala Dunia 2026

“Konten buatan AI sulit dibedakan dengan yang asli. Jika terus diproduksi dan disebarkan, hal itu bisa dianggap kebenaran oleh anak-anak,” katanya.

Untuk mengantisipasi, BNPT mendorong sinergi lintas kementerian dan lembaga guna memperkuat literasi digital, meningkatkan pengawasan ruang siber, serta melindungi anak-anak dari paparan ideologi berbahaya.

Eddy pun mengingatkan orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas digital putra-putrinya.

BACA JUGA:DPR Usulkan Pansus untuk Selamatkan Krakatau Steel

BACA JUGA:Strategi PLN Melalui Energize Backfeeding GITET 275/150 kV

“Jangan sampai ruang bermain anak justru menjadi pintu masuk bagi ajaran kebencian,” tegasnya.

Senada dengan BNPT, Direktur Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, menyebut kolaborasi antar-instansi sebagai kunci.

Menurutnya, perekrutan teroris kini mengalami transformasi besar, di mana seluruh tahapan – mulai dari propaganda, baiat, hingga latihan – dapat dilakukan sepenuhnya secara daring.

BACA JUGA:DPR Usulkan Pansus untuk Selamatkan Krakatau Steel

BACA JUGA:Strategi PLN Melalui Energize Backfeeding GITET 275/150 kV

“Ini masalah global yang tidak bisa kita hadapi sendiri. Anak-anak yang sedang mengalami kesulitan pribadi sangat rawan direkrut melalui dunia maya,” ujarnya. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan