Pemkot Prabumulih Dorong Swasembada Pangan Lewat Penanaman Padi Gogo Sistem Tumpang Sari

Wako dan wawako Prabumulih, H Arlan dab Franky Nasril melakukan penanaman padi gogo di Desa Karya Mulya.-foto:dokumen palpos-

BACA JUGA:Kebut Tuntaskan Sertifikasi Aset Tanah Milik Pemkab Muba

Walikota Prabumulih, Cak Arlan, optimistis bahwa dengan program ini Prabumulih bisa menjadi salah satu daerah penyangga pangan di Sumatera Selatan meski memiliki keterbatasan lahan. 

“Yang terpenting adalah semangat dan komitmen kita semua untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Dengan gotong royong, saya yakin target swasembada pangan bisa tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu, Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Selatan, Maya Dania Sari ST, yang hadir mewakili Balai Riset dan Manajemen Pertanian (BRMP), menyampaikan bahwa lahan sawah di Kota Prabumulih memang terbatas, yakni hanya sekitar 160 hektar.

Namun, keterbatasan tersebut tidak boleh menjadi penghalang bagi masyarakat dan pemerintah kota untuk terus mengembangkan sektor pertanian.

“Target tanam padi gogo di Prabumulih tahun ini seluas 198 hektar. Pada tahap awal sudah dimulai di lahan seluas 50 hektar, dan diharapkan seluruh target bisa tercapai pada bulan Oktober ini. Potensi lahan di Prabumulih tetap bisa dioptimalkan meski tidak seluas daerah lain,” jelasnya.

Menurutnya, inovasi pertanian dengan sistem tumpang sari menjadi salah satu strategi yang tepat untuk meningkatkan hasil produksi. Selain lebih efisien dalam pemanfaatan lahan, metode ini juga bisa membantu meningkatkan pendapatan petani.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP, menambahkan bahwa sebanyak 1 ton bibit padi gogo telah ditanam di Desa Karya Mulya.

Bibit tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH).

“Jika berhasil, padi gogo ini memiliki masa tanam sekitar 100 hari. Potensi hasil panen bisa mencapai 4 hingga 5 ton per hektar. Dengan sistem tumpang sari, hasil produksi bahkan bisa meningkat hingga 200 ton,” ungkap Alfian.

Ia menjelaskan bahwa sistem tumpang sari memungkinkan petani menanam padi gogo bersamaan dengan tanaman lain seperti jagung atau kacang-kacangan.

Cara ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga mengurangi risiko gagal panen karena petani tidak hanya bergantung pada satu jenis tanaman.

Untuk diketahui, langkah yang ditempuh Pemkot Prabumulih ini sejalan dengan strategi besar pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Ada beberapa langkah konkret yang dijalankan, antara lain penggarapan lahan gratis, penyediaan bibit dan bantuan pertanian gratis, penerapan sistem tumpang sari, pendampingan teknis, dan optimalisasi alat berat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan