Strategi PLN Melalui Energize Backfeeding GITET 275/150 kV

PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan berhasil melaksanakan energize backfeeding. Pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275/150 kV Lampung 1, Kamis (25/9).-Foto: Ist-
BACA JUGA:PPP Sesalkan Kericuhan Muktamar ke-10
“Backfeeding ini merupakan tahapan penting dalam pembangunan GITET Lampung 1. Melalui suplai tegangan sementara, kami memastikan seluruh peralatan berfungsi optimal sebelum memasuki tahap uji coba menyeluruh,” ungkap Ridho.
Ridho menambahkan, keberhasilan backfeeding GITET 275/150 kV Lampung 1 tidak terlepas dari dedikasi insan PLN dan dukungan penuh berbagai pihak sehingga seluruh proses dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
“Pelaksanaan backfeeding ini menjadi bagian dari upaya mitigasi risiko terhadap potensi anomali yang mungkin terjadi. Langkah ini penting untuk meminimalisir kendala teknis saat memasuki masa operasi penuh. Kami berkomitmen menjaga keandalan sistem kelistrikan agar masyarakat Lampung mendapatkan pasokan listrik yang andal,” lanjut Ridho.
BACA JUGA:Kemendagri-OJK Perluas Akses Keuangan
BACA JUGA:Prabowo Dijamu Makan Malam dan Diajak Keliling Galeri oleh PM Kanada
General Manager PLN UIP Sumbagsel, Zaky Adikta menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan backfeeding GITET 275/150 kV Lampung 1.
Zaky melanjutkan, pembangunan GITET 275/150 kV Lampung 1 juga menjadi bagian dari upaya PLN dalam menjawab tantangan suplai listrik di Provinsi Lampung.
Saat ini, beban puncak sistem kelistrikan Lampung mencapai 1287 MW, dimana 577 MW ditopang oleh transfer daya dari Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Erick Thohir Rangkap Jabatan, FIFA Setuju
BACA JUGA:Kemendagri Dalami Sengketa Tiga Pulau Halteng–Raja Ampat
Zaky juga menekankan bahwa seluruh proses pembangunan GITET 275/150 kV Lampung 1 dilaksanakan dengan menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Serta menjunjung tinggi kepatuhan terhadap seluruh regulasi yang berlaku.
“Lampung merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan listrik di daerah ini terus meningkat seiring berkembangnya industri, pariwisata dan aktivitas masyarakat.