Es Boba, Minuman Kekinian yang Terus Jadi Favorit Generasi Muda

Es boba bukan sekadar minuman, tapi sudah jadi gaya hidup generasi muda-foto:Istimewa-
Banyak brand besar asal Taiwan membuka cabang di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Palembang.
Tidak hanya franchise internasional, pengusaha lokal juga ikut meramaikan pasar dengan menghadirkan es boba versi kreatif. Bahkan, beberapa UMKM memadukan es boba dengan cita rasa khas Indonesia, seperti gula aren, klepon, atau es campur.
Fenomena ini membuat es boba tidak sekadar jadi minuman, melainkan peluang bisnis menjanjikan di bidang kuliner.
Dampak Ekonomi dan Bisnis
Kehadiran es boba memberikan dampak positif bagi perekonomian, terutama di sektor UMKM.
Banyak pelaku usaha kecil yang sukses mengembangkan bisnis minuman boba dengan modal terjangkau.
Selain itu, tren es boba juga membuka lapangan kerja baru, mulai dari barista, kasir, hingga kurir pengantaran minuman.
Tidak heran jika bisnis es boba dianggap sebagai salah satu peluang usaha paling menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir.
Meski nikmat, es boba perlu dikonsumsi dengan bijak.
Minuman ini biasanya mengandung gula dan kalori cukup tinggi, terutama jika menggunakan tambahan krimer, susu kental manis, atau sirup berlebih.
Dalam satu gelas es boba berukuran besar, kandungan kalorinya bisa mencapai 300–500 kkal.
Karena itu, pakar kesehatan menyarankan agar masyarakat tetap membatasi konsumsi es boba agar tidak berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi penderita diabetes atau obesitas.
Namun, dengan porsi wajar, es boba tetap bisa menjadi pilihan minuman yang menyenangkan.
Beberapa kedai kini juga mulai menghadirkan opsi lebih sehat, misalnya menggunakan susu rendah lemak, gula rendah kalori, atau tambahan buah segar.
Generasi muda, khususnya kalangan milenial dan Gen Z, menjadi konsumen terbesar es boba. Bagi mereka, membeli es boba bukan hanya soal minum, tetapi juga bagian dari gaya hidup.