Protein Kunci Penting Pertumbuhan Anak dan Pencegah Stunting

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Sabtu , 27 Sep 2025 - 10:42

Lauk-pauk yang mengandung protein-Foto: Dahlia-

Hewani biasanya berasal dari ikan, daging, ayam, dan telur. Sedangkan nabati bisa ditemukan pada kacang-kacangan, tempe, serta tahu.

Walau demikian, Pande mengingatkan bahwa beberapa sumber protein dapat memicu alergi.

Seafood seperti udang, kerang, atau ikan tertentu sering menjadi pemicu.

Bahkan kacang-kacangan atau produk kedelai pun bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pande menyarankan agar pemerintah memilih sumber protein yang aman dan mudah diterima anak-anak, seperti telur, ayam, daging tanpa lemak, tempe, dan tahu.

“Yang tidak kalah penting adalah pengawasan dalam pengolahan dan distribusi makanan, serta pemantauan kondisi anak setiap hari. Sebab, alergi sifatnya individual,” tegasnya.

Dengan pemenuhan protein yang seimbang, masyarakat dapat mencegah masalah gizi sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini hingga dewasa. (ant)

protein kunci penting pertumbuhan anak dan pencegah stunting                            koranpalpos.com - protein menjadi salah satu unsur gizi utama yang tidak boleh diabaikan, terutama pada anak-anak yang sedang berada di masa emas pertumbuhan.
dokter spesialis gizi klinik, dr. pande putu agus mahendra, m.gizi, spgk, menegaskan bahwa protein berperan vital dalam mendukung fungsi tubuh, mulai dari pembentukan sel hingga menjaga daya tahan.
“protein adalah komponen makro yang wajib ada dalam pola makan seimbang. pada anak, asupan protein yang kurang bisa memicu masalah serius seperti stunting,” kata dr. pande, jumat (27/9).
baca juga:obat penyetop diare tidak disarankan untuk kasus keracunan pada anak
baca juga:atasi batu ginjal dengan teh beras merah
ia menjelaskan, protein tersusun dari asam amino yang berperan dalam memperbaiki dan membangun jaringan tubuh. karena itu, jika anak kekurangan protein, risiko gangguan tumbuh kembang akan semakin besar.
meski penting, ia mengingatkan agar konsumsi protein tidak dilakukan secara berlebihan.
“jika terlalu tinggi, protein justru dapat membebani ginjal dan menimbulkan gangguan organ lain,” ujarnya.
menurut pande, kebutuhan protein seseorang bergantung pada usia, berat badan, serta tingkat aktivitas. pada orang dewasa, rata-rata kebutuhan berkisar antara 0,8–1,2 gram per kilogram berat badan.
baca juga:obati malaria, asma dan eksim dengan daun intaran 
baca juga:obati penyakit kusta dengan rebusan daun oyong
sementara untuk atlet atau individu dengan aktivitas fisik berat, angka itu bisa meningkat hingga 1,6–1,8 gram per kilogram berat badan.
namun, penelitian internasional menyebutkan bahwa konsumsi protein lebih dari 1,8 g/kgbb tidak memberikan manfaat tambahan yang signifikan. bahkan, justru berisiko mengganggu fungsi organ.
protein dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan, baik hewani maupun nabati.
baca juga:obati ambeien dan bisul dengan daun alifuru
baca juga:buah naga: si superfood tropis dengan segudang manfaat untuk kesehatan
hewani biasanya berasal dari ikan, daging, ayam, dan telur. sedangkan nabati bisa ditemukan pada kacang-kacangan, tempe, serta tahu.
walau demikian, pande mengingatkan bahwa beberapa sumber protein dapat memicu alergi.
seafood seperti udang, kerang, atau ikan tertentu sering menjadi pemicu.
bahkan kacang-kacangan atau produk kedelai pun bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang.
baca juga:mengapa orang lansia beruban? fenomena alami yang tak terelakkan
baca juga:air kelapa hingga bubur halus, ini rekomendasi makanan untuk pemulihan keracunan
terkait program makan bergizi gratis (mbg), pande menyarankan agar pemerintah memilih sumber protein yang aman dan mudah diterima anak-anak, seperti telur, ayam, daging tanpa lemak, tempe, dan tahu.
“yang tidak kalah penting adalah pengawasan dalam pengolahan dan distribusi makanan, serta pemantauan kondisi anak setiap hari. sebab, alergi sifatnya individual,” tegasnya.
dengan pemenuhan protein yang seimbang, masyarakat dapat mencegah masalah gizi sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini hingga dewasa. (ant)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 8 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan