Bakcang, Kuliner Tradisional dengan Sejarah Panjang dan Cita Rasa Unik
Bakcang, Kuliner Tradisional dengan Sejarah Panjang dan Cita Rasa Unik-foto : tangkapan layar ig,--
BACA JUGA:Asal Usul Ayam Kalasan, Kuliner Ikonik dari Sleman yang Mendunia
Cita rasanya gurih dengan aroma khas dari daun pembungkusnya.
2. Bakcang manis menggunakan isian kacang merah, kacang hijau atau pasta biji teratai.
Rasanya lembut dan legit, cocok bagi pencinta makanan bercita rasa manis.
Di Indonesia, inovasi bakcang semakin beragam.
BACA JUGA:Asal Usul Opor Ayam, Hidangan Nusantara yang Jadi Simbol Kehangatan Lebaran
BACA JUGA:Tips Jitu Mengatasi Tubuh yang Mudah Masuk Angin
Ada bakcang ayam, bakcang sapi bahkan versi vegetarian dengan isian sayuran dan jamur sehingga bisa dinikmati oleh lebih banyak kalangan.
Bentuk segitiga atau piramida pada bakcang bukan tanpa makna.
Dalam budaya Tionghoa, bentuk ini dipercaya melambangkan keseimbangan, perlindungan serta doa untuk keberuntungan dan kesehatan.
Proses membungkus bakcang dengan daun juga memiliki nilai simbolis yaitu sebagai wujud kasih sayang dan ketelitian dalam menyajikan makanan untuk keluarga.
BACA JUGA:Meski Sudah Merdeka, Rakyat Indonesia Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini!
BACA JUGA:Telur Pindang : Cita Rasa Unik Khas Palembang yang Sarat Makna Tradisi
Biasanya, bakcang disajikan setelah dikukus hingga matang.
Aroma harum daun bambu atau pandan yang membungkus ketan membuat rasanya semakin khas dan berbeda dengan hidangan lainnya.
Meski berasal dari tradisi kuno, bakcang terbukti mampu bertahan di tengah arus modernisasi kuliner.
Banyak toko dan restoran kini menjual bakcang dengan kemasan praktis bahkan ada yang dikreasikan menjadi frozen food agar lebih mudah dinikmati kapan saja.
BACA JUGA:Telok Abang : Mainan Tradisional Khas Palembang yang Meriahkan Perayaan 17 Agustus
BACA JUGA:Lomba Kelereng : Permainan Tradisional yang Tetap Jadi Favorit di Perayaan 17 Agustus
Di sisi lain, bakcang juga kerap hadir sebagai simbol kebersamaan dalam keluarga.