Warga Sambut dengan Syukur Program Bedah 3.000 Rumah Tak Layak Huni Pemkot Lubuklinggau

Walikota Lubuklinggau H Rachmat Hidayat dan Ketua TP PKK Hj Risca Pribad Ayu, didampingi Muspida dan OPD terkait foto bersama penerima manfaat bedah rumah tidak layak huni, di lokasi peletakan batu pertama di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Jumat 19 Sept-Foto : Maryati-

BACA JUGA:Dinas Perkim OKU Renovasi 77 Unit Rumah Tidak Layak Huni

Pemerintah menargetkan, mulai tahun depan (2026) setidaknya 150 rumah per tahun akan dibedah, tahun berikutnya (2027) juga 150 rumah dan seterusnya hingga seluruh RTLH tuntas dilaksanakan pada 2030.

Bahkan, jika skema kerjasama dengan pengembang berjalan baik, jumlah itu bisa ditingkatkan.

“Dengan berbagai sumber pendanaan, baik APBD, CSR, maupun skema kerjasama lainnya, Insya Allah pada tahun 2030 tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Lubuklinggau,” tegas Yoppy.

Saat ini, setiap unit rumah menerima bantuan sebesar Rp20 juta, yang dialokasikan Rp17,5 juta untuk material bangunan dan Rp2,5 juta untuk biaya tenaga kerja. 

Pemerintah juga tengah menjajaki skema tambahan pembiayaan agar kualitas rumah hasil bedah lebih baik dan sesuai standar hunian layak.

Ditambahkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Lubuklinggau, Febrio Fadila,  optimistis program ini bisa rampung sesuai target.

"Saat ini sudah ada 15 unit rumah yang dibangun, Selasa nanti (23/9) kita akan kumpulkan semua rekening penerima manfaat dan Minggu depan akan kita kirim ke rekening penerima manfaat dana material bangunan perbaikan RTLH," jelas Febrio.

Di tahun 2025 ini, tambah Rio 76 unit RTLH yakni 50 diantaranya dari APBD, sisanya dari CSR ditargetkan. Rampung pada Desember 2025.  

"Tahun ini 76 rumah semuanya tuntas di Desember 2025," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan