Warga Sambut dengan Syukur Program Bedah 3.000 Rumah Tak Layak Huni Pemkot Lubuklinggau
Walikota Lubuklinggau H Rachmat Hidayat dan Ketua TP PKK Hj Risca Pribad Ayu, didampingi Muspida dan OPD terkait foto bersama penerima manfaat bedah rumah tidak layak huni, di lokasi peletakan batu pertama di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Jumat 19 Sept-Foto : Maryati-
KORANPALPOS.COM – Program bedah rumah tidak layak huni (RTLH) terus digencarkan Pemerintah Kota Lubuklinggau demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Tak tanggung-tanggung, Pemkot Lubuklinggau menargetkan 3.000 unit RTLH akan diperbaiki melalui program pendanaan dari APBD maupun Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah mitra.
Salah satu penerima manfaat, di Kecamatan Lubuklinggau Timur pasangan Yandri Ahmad dan istrinya Yeni Marlina, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam.
BACA JUGA:Motivasi Warga Binaan, Lapas Kayuagung Bersama BNNK OKI Gelar Rehab Sosial
BACA JUGA:Wujudkan Sinergi Pemerintah dan Perusahan
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Walikota atas program bedah rumah ini. Alhamdulillah, rumah kami menjadi salah satu sasaran penerima manfaat dari program ini," ungkapnya dengan senyum sumringah.
Menurut pasangan suami istri (pasutri) ini, mereka sangat terbantu dengan program bedah rumah ini, terlebih rumah mereka yang semi permanen dinding papannya sudah bolong-bolong dan bagian atap sudah banyak yang bocor.
"Kami berharap dengan program ini kami yang tadinya tinggal di rumah tidak layak huni bisa tinggal di rumah yang layak huni," ungkapnya dengan senyum bahagia.
BACA JUGA:Lagi Sumur Ilegal di PT Hindoli Terbakar Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Tingkatkan Kerjasama, Majukan Pagaralam di Berbagai Bidang
Wali Kota Lubuklinggau H. Rachmat Hidayat (Yoppy Karim) menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
“Hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan program bedah rumah. Total ada 76 unit rumah yang dibedah, 50 bersumber dari APBD dan sisanya dari CSR, termasuk dari Bank Sumsel Babel dan beberapa perusahaan swasta,” jelasnya.
Dijelaskan Yoppy, berdasarkan data Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), jumlah rumah tidak layak huni di Lubuklinggau saat ini mencapai 743 unit.