Sejarah Yamaha TZR50 Sport Bike Mini dengan Aura Supersport

Sejarah Yamaha TZR50, Sport Bike Mini dengan Aura Supersport-foto:dokumen palpos-
Hal yang membuat TZR50 sangat menarik adalah desain full fairing-nya. Dari kejauhan, motor ini bisa dengan mudah disangka sebagai sport bike berkapasitas besar.
Yamaha memang sengaja menghadirkan aura supersport, dengan garis bodi yang aerodinamis, lampu depan ganda, serta buritan meruncing khas motor balap era 90-an.
Tidak heran jika banyak orang menyebut motor ini sebagai “baby superbike”.
Layaknya replika kecil dari R1 atau R6, TZR50 benar-benar memberikan pengalaman visual yang sama, hanya dalam skala mini.
Kenyamanan dan Handling
Dengan bobot hanya 84 kg, Yamaha TZR50 terasa sangat enteng dikendarai.
Suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang monoshock cukup mumpuni untuk motor sekelasnya.
Ukuran roda 16 inci di depan dan 17 inci di belakang membuat handling motor ini stabil ketika melibas tikungan.
Bagi pengendara pemula, motor ini bisa menjadi alat belajar terbaik.
Posisi riding sport yang agak menunduk memberi sensasi balap, tetapi tetap ramah untuk digunakan harian.
Popularitas di Era 90-an
Di Eropa, Yamaha TZR50 sangat populer di kalangan remaja yang baru mendapatkan izin mengemudi motor.
Motor ini dianggap sebagai simbol status karena tampilannya sporty dan eksklusif.
Banyak anak muda memilih TZR50 ketimbang moped atau skuter biasa, karena ingin terlihat lebih “dewasa” dengan motor sport sejati.
Di sisi lain, motor ini juga menjadi incaran tim-tim kecil balap lokal.