VSuzuki Saluto 125: Skutik Retro yang Hanya Jadi Wacana di Pasar Indonesia

Suzuki Saluto 125: Skutik Retro yang Hanya Jadi Wacana di Pasar Indonesia-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Haval H9 Facelift Siap Meluncur: SUV Tangguh dengan Desain Serba Hitam !
Desain retro elegan dengan garis bodi membulat.
Mesin 124 cc injeksi yang efisien dan irit bahan bakar.
Fitur modern seperti lampu LED, USB charger, hingga panel meter semi digital.
Build quality khas Suzuki Taiwan yang terkenal rapi.
Dengan modal ini, banyak pecinta otomotif di Indonesia sempat berharap Suzuki akan memboyong Saluto ke Tanah Air. Namun kenyataannya, hingga 2025 motor ini tak kunjung hadir.
Alasan Mengapa Suzuki Saluto Gagal Masuk Indonesia
1. Pasar Skutik Retro Sudah Dikuasai Honda dan Yamaha
Segmen skutik retro di Indonesia saat ini sudah sangat ketat. Honda Scoopy adalah raja pasar dengan penjualan ratusan ribu unit setiap tahun, sementara Yamaha Fazzio berhasil mencuri perhatian anak muda dengan konsep retro-hybrid modern.
Jika Saluto masuk, otomatis ia akan bertarung di segmen yang sudah dipenuhi dua raksasa tersebut.
Suzuki yang kini hanya menguasai pasar kecil di segmen skutik (dengan Suzuki Nex II sebagai pemain utama), tentu harus berpikir dua kali untuk berhadapan langsung dengan Scoopy dan Fazzio.
2. Harga Tidak Kompetitif
Di Taiwan, harga Suzuki Saluto berada di kisaran Rp 40 jutaan jika dikonversi ke rupiah. Padahal di Indonesia, Honda Scoopy dijual di kisaran Rp 22-24 juta dan Yamaha Fazzio sekitar Rp 22-25 juta.
Selisih harga ini sangat besar dan hampir mustahil untuk diterima oleh konsumen Indonesia yang terkenal sensitif terhadap harga.
Jika Suzuki ingin memasukkan Saluto, mereka harus merakit lokal (CKD) untuk memangkas biaya. Namun dengan volume penjualan Suzuki yang kecil di Indonesia, strategi ini akan sulit diwujudkan.